Dili (ANTARA News) - Bandar udara Dili hari Rabu ditutup menyusul bentrokan antarkelompok pemuda, yang menyebabkan sedikit-dikitnya dua orang tewas. Penutupan bandar udara itu menunjukkan keamanan rawan di negara muda tersebut, meski ada pasukan penjaga perdamaian dipimpin Australia. "Semua penerbangan sejak Selasa malam hingga Rabu dibatalkan. Alasannya, tidak ada jaminan keamanan terhadap calon penumpang," kata petugas bandar udara bernama Rosa kepada Reuters. Bentrok antarpemuda di dekat bandar udara itu menggunakan senapan, panah dan batu. Telah 12 rumah hangus dalam bentrok tersebut. Bentrok pertama terjadi Selasa malam di jalan utama menuju bandar udara, yang mengakibatkan satu orang tewas tertembak. Bentrok kembali terjadi pada Rabu pagi, yang menyebabkan satu warga tewas. Jurubicara untuk menteri pertahanan Australia Brendan Nelson mengatakan pasukan Australia, yang menjaga bandar udara, menembak seorang laki-laki bersenjata, yang mendekat dengan perilaku tidak bersahabat. "Sikap orang itu membuat pasukan Australia terpaksa melakukan beberapa tembakan untuk mempertahankan diri," kata jurubicara tersebut, yang lalu mengatakan orang bersenjata itu kabur dan tidak diketahui apakah ia terluka. Tawuran antarkelompok pemuda merupakan hal biasa di Timor Timur, negara miskin dengan pengangguran di mana-mana. Jalan menuju bandar udara melewati wilayah yang dikenal kerap menjadi tempat tawuran antarkelompok pemuda. Pasukan penjaga keamanan berulangkali berusaha menghentikan kekerasan sporadis tersebut, namun pelaku tawuran kabur dengan cepat. "Ada provokator di jalan menuju bandar udara. Mereka membakar ban serta menutup jalan," kata Nelson, warga sekitar wilayah tersebut, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006