Sampit (ANTARA News) - Hujan deras mengguyur Sampit dan daerah sekitarnya dua hari berturut-turut sejak Senin (6/11) sore dapat mengurangi kabut asap tebal yang menyelimuti wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. Kepala Bandara H Asan Sampit, Usman Efendi ketika dihubungi ANTARA, Selasa mengatakan jarak pandang sekitar 1000 meter sehingga Bandara H Asan sudah dapati didarati pesawat milik maskapai penerbangan Trignana Air. Sebelumnya pesawat Trigana telah menjadwalkan untuk menunda penerbangan hingga tanggal 10 Nopember 2006 dan terus dilakukan pemantauan dan memperlajari jarak pandang di Bandara H Asan Sampit. Namun bila kabut kembali pekat, maka penerbangan di Bandara H Asan akan kembali dihentikan. Sementara itu, Dirut PDAM Sampit Sutrisno mengatakan hujan yang turun sore kemarin tidak merata dan waktunya tidak terlalu sehinga belum mampu mengembalikan rasa air sungai Mentaya dari asin menjadi tawar. Karena itu, diharapkan hujan turun kembali sehingga bisa mengatasi asinnya air sungai Mentaya yang terjadi sejak tiga pekan belakangan. Namun, air yang dikelola PDAM Sampit masih layak dikonsumsi karena kadar garamnya baru 200 PPM atau masih dibawah ambang batas 250 PPM/liter. Dari pemantauan ANTARA, Selasa, turunnya hujan membuat udara kota Sampit terasa sangat segar karena kabut pekat yang pada hari-hari sebelumnya menyelimuti Kota Sampit tampak mulai menghilang. Turunnya hujan ini juga sangat membantu pemadaman kebakaran lahan dan hutan di Kecamatan Seranau dan kebakaran lahan dan semak belukar dipingiran Kota Sampit. Namun, hujan belum mampu memadamkan secara total titik api yang terlihat masih menyala pada beberapa bagian wilayah Kabupaten Kotim.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006