Oleh karena itu, status Gunung Slamet masih tetap `siaga`
Purwokerto (ANTARA News) - Kegempaan Gunung Slamet di perbatasan wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, belum stabil, kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono.

"Oleh karena itu, status Gunung Slamet masih tetap 'siaga', dan masyarakat diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Ia mengatakan kondisi tersebut diketahui berdasarkan data pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Menurut dia, dalam pengamatan yang dilakukan pada hari Minggu (2/11), pukul 18.00-00.00 WIB, secara visual tidak teramati adanya embusan asap yang dikeluarkan Gunung Slamet, sedangkan dari sisi kegempaan terekam 135 kali gempa embusan.

Sementara pada hari Senin (3/11), pukul 00.00--06.00 WIB, secara visual teramati embusan asap putih sedang dengan tinggi 50--150 meter, sedangkan dari sisi kegempaan terekam 129 kali gempa embusan.

Sebelumnya, Kepala PGA Slamet Sudrajat mengatakan bahwa aktivitas kegempaan Gunung Slamet masih tinggi meskipun cenderung menurun jika dibandingkan dengan kondisi beberapa waktu sebelumnya.

"Kecenderungan menurun memang iya, tetapi ini alam. Paling tidak sampai hari ini menurun, tetapi kita tidak tahu bagaimana dengan besok, kami terus melakukan pemantauan," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Senin (27/10).

Seperti diwartakan, PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM pada tanggal 10 Maret 2014, pukul 22.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Aktif Normal" (level I) menjadi "Waspada (level II).

Peningkatan status tersebut dilakukan karena aktivitas Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal itu meningkat.

Oleh karena intensitas gempa atau letusannya semakin bertambah serta abunya semakin tinggi, PVMBG pada tanggal 30 April 2014, pukul 10.00 WIB, menaikkan status Gunung Slamet dari "Waspada" (level II) menjadi "Siaga" (level III).

Selanjutnya, PVMBG menurunkan status Gunung Slamet, dari "Siaga" menjadi "Waspada" pada hari Senin, pukul 16.00 WIB, karena aktivitasnya cenderung menurun.

Akan tetapi sejak pertengahan bulan Juli 2014, Gunung Slamet kembali menunjukkan peningkatan aktivitas, sehingga PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM kembali meningkatkan status gunung tertinggi di Jateng itu menjadi "Siaga" pada hari Selasa (12/8), pukul 10.00 WIB.
(KR-SMT)


Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014