Samarinda (ANTARA News) - Pihak Radio Republik Indonesia (RRI) berjanji akan tetap memasang pemancar di daerah-daerah perbatasan dan wilayah terpencil di Indonesia, meskipun secara finansial mengalami kerugian, karena bertanggung jawab memberikan pelayanan publik. "Masih ada beberapa daerah di kawasan perbatasan dan pedalaman yang blank spot, jadi akan diperkuat jaringan itu dengan memasang pemacancar baru di daerah perbatasan dan daerah terpencil, seperti daerah Morotai, Meulaboh Barat, Boven Digul, dan juga wilayah beberapa di Kaltim," kata Direktur Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI, Parni Hadi, di Samarinda, Rabu. Mantan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi LKBN ANTARA tersebut mengatakan, pemasangan pemancar tersebut akan tetap dilakukan oleh RRI sebagai kewajiban untuk memberikan pelayanan ke publik (Public Service Obligation/PSO), meskipun dari segi komersil tidak menguntungkan. Selain itu, Parni yang mantan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Umum Republika tersebut mengatakan, hal pemasangan pemancar itu merupakan kewajiban RRI yang selama ini masih mendapatkan dana dari negara melalui APBN. "Kami tetap jalan meski dianggap tidak mendatangkan profit, karena pemasangan tersebut merupakan usaha perintisan yang dapat melayani potensi masyarakat," demikian Parni Hadi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006