Jakarta, (ANTARA News) - Tujuh ekor orangutan yang merupakan bagian dari 48 ekor orangutan yang berhasil dipulangkan dari Thailand pada Rabu (22/11) lalu, menderita penyakit hapatitis B. "Ketujuh ekor orangutan itu, telah dinyatakan positif terkena penyakit hepatitis B sejak dari Thailand," kata Pendiri Yayasan BOS, Willie Smith, kepada ANTARA, di Jakarta, Jum`at (24/11). Meski demikian, BOS sampai sekarang akan melakukan pengecekan kembali kondisi kesehatan orang utan itu termasuk dengan yang lainnya, baik dari sisi penyakit hepatitis, herpes, maupun HIV. "Paling tidak dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui kondisi kesehatan orangutan itu, karena kami telah menyerahkan sampelnya ke laborarotium," katanya. Ia mengatakan penyebab ketujuh ekor orangutan itu terkena penyakit hepatitis B, bisa saja berasal dari pemburunya karena antara 10 sampai 15 persen masyarakat Kalimantan itu menderita penyakit hepatitis. "Hingga ketika pemburu itu mendapatkan bayi orangutan, telah menularinya dengan penyakit hepatitis B," katanya seraya menyebutkan penyebab lainnya kehadiran hepatitis B di ketujuh ekor orangutan itu, bisa saja berasal dari pemeliharanya di Thailand. Dikatakannya, guna mengembalikan kesehatan ketujuh ekor orangutan yang sudah dinyatakan positif hepatitis B, maka diperlukan perhatian yang lebih baik dari segi makanan maupun habitatnya. Ia menyebutkan pemberian obat kepada tujuh ekor orangutan itu, sangat penting karena kondisinya yang cukup memprihatinkan. "Kami setidaknya mengharapkan pemerintah juga turut membantu dalam penyediaan obat bagi orangutan itu, karena biaya yang dibutuhkannya cukup besar," katanya. Sebelumnya dilaporkan, Orangutan yang telah dipulangkan kembali ke Indonesia dari Thailand akan menerima pendididikan dan pengawasan di Pusat Reintroduksi Orangutan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Borneo Orangutan Survival/BOS), Nyaru Menteng, di Kalimantan Tengah. "Mereka akan diajari lagi bagaimana makan daun, jadi mereka akan `sekolah` sebelum dilepasliarkan," kata Menteri Kehutanan MS Kaban, usai acara serah terima 48 orangutan dari Thailand oleh Ibu negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono, di Bandar Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Rabu. Orangutan tersebut akan menjalani proses karantina terlebih dahulu dan menjalani serangkaian tes kesehatan. "Nantinya akan dipisahkan antara yang sakit dengan yang sehat, karena perlakuan untuk mereka berbeda," katanya. Tes kesehatan yang akan dijalani oleh 48 orangutan tersebut adalah tes penyakit hepatitis, TBC, Herpes, Simplex 142, HIV dan infeksi parasit.(*)

Copyright © ANTARA 2006