Euro dibeli 145,41 yen pada perdagangan sore di Singapura, dibandingkan dengan 145,20 yen di New York pada Selasa sore, tetapi juga turun dari 146,15 yen di Asia pada Selasa pagi.
Dolar berada di 119,66 yen terhadap 119,45 yen di perdagangan AS dan 120,42 yen pada Selasa pagi di Tokyo.
Euro berada pada 1,2152 dolar -- dekat posisi terendah dua tahun -- dari 1,2154 dolar di New York.
Pasar di Tokyo, Jakarta, Manila, Seoul dan Bangkok ditutup untuk liburan umum.
"Katalis baru-baru ini untuk pelemahan euro adalah kebangkitan kembali risiko politik di Yunani," kata Scotiabank Kanada dalam sebuah komentar pasar.
Krisis politik di Yunani kembali ke tengah panggung pekan ini, ketika anggota parlemen gagal mendukung presiden baru, memaksa pemerintah untuk melaksanakan pemilu sela pada bulan depan.
Ada kekhawatiran partai keras-kiri Syriza akan menang dan membalikkan kebijakan yang disyaratkan dalam dana talangan (bailout) IMF-Uni Eropa untuk negara itu, yang pada gilirannya memukul ekonomi zona euro yang sudah bermasalah.
Perdana Menteri Antonis Samaras pada Selasa memperingatkan bahwa kemenangan bagi Syriza bisa menyebabkan Yunani meninggalkan blok mata uang.
"Perjuangan ini akan menentukan apakah Yunani tetap di Eropa," kata Samaras, sementara meminta presiden membubarkan parlemen sebelum Pemilu pada 25 Januari.
Para analis mengatakan volume perdagangan tipis, karena banyak dealer menjauh sebelum Liburan Hari Tahun Baru pada Kamis.
Dolar AS bervariasi terhadap mata uang Asia-Pasifik.
Unit AS jatuh menjadi 1,3217 dolar Singapura dari 1,3247 dolar Singapura pada Selasa, menjadi 32,89 baht Thailand dari 32,97 baht, menjadi 63,30 rupee India dari 63,74 rupee, dan menjadi 12.408,60
rupiah Indonesia dari 12.456,80 rupiah.
Greenback melemah menjadi 31,59 dolar Taiwan dari 31,74 dolar Taiwan, sementara naik menjadi 44,72 peso Filipina dari 44,71 peso.
Dolar Australia dibeli 81,91 sen AS terhadap 81,30 sen AS, sedangkan yuan Tiongkok dibeli 19,30 yen Jepang dari 19,33 yen, demikian AFP.
(A026/A011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
