Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Tiongkok menawarkan dana bantuan 40 miliar dolar Amerika Serikat untuk mendukung Pemerintah Indonesia mewujudkan visi Poros Maritim Dunia, demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Minggu.

Tawaran bantuan itu disampaikan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Feng saat melakukan kunjungan kepada Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas kerja sama maritim, di mana Dubes RRT menawarkan bantuan "Maritime Silk Fund" sebesar 40 miliar dolar AS yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendukung perwujudan visi Poros Maritim Dunia.

Selain itu, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan Kemitraan Strategis Komprehensif antara Indonesia dan Tiongkok menjadi kerja sama konkret.

"Indonesia dan Tiongkok perlu memperkuat upaya untuk menerjemahkan Kemitraan Strategis Komprehensif kedua negara menjadi suatu kerja sama yang konkret dan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas," kata Wamenlu AM Fachir.

Dengan Kelompok Kerja Penguatan Diplomasi Ekonomi di bawah koordinasi Wamenlu RI, prioritas kerja sama ekonomi Indonesia akan difokuskan pada penyelesaian berbagai isu yang tertunda dengan negara sahabat, termasuk dengan RRT.

Menurut Fachir, beberapa kerja sama ekonomi dengan RRT yang perlu segera ditindaklanjuti adalah percepatan pembangunan ke-13 Kawasan Industri Terpadu di Indonesia serta penyusunan daftar proyek "Program Pembangunan Lima Tahun untuk Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan".

Selain itu, kata dia, pemerintah perlu melakukan upaya untuk dapat mengatasi defisit perdagangan Indonesia yang mencapai 13,01 miliar dolar AS pada 2014.

Dalam pertemuan itu, Wamenlu RI dan Dubes RRT secara khusus juga membahas rencana kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Tiongkok pada akhir Maret 2015.

Pertemuan itu ditutup dengan pernyataan tentang komitmen pemimpin RRT untuk hadir pada acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika, yang dinilai dapat memberikan bobot penting bagi penguatan kerja sama Selatan-Selatan.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015