Jakarta (ANTARA News) - Hasil survei Indo Barometer terhadap tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wapres M. Jusuf Kalla hanya sebesar 57,5 persen meskipun tingkat kepercayaan terhadap lembaga kepresidenan sangat tinggi mencapai 88,3 persen.

"Jadi dari hasil survei ini pesannya jelas, cepat-cepat harus segera dilakukan perbaikan-perbaikan mumpung tingkat kepercayaan terhadap lembaga kepresidenan masih tinggi meskipun kepercayaan terhadap presiden lebih rendah," kata Direktur Indo Barometer M Qodari saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Senin.

Survei dilakukan Indo Barometer pada tanggal 13 sampai dengan 25 Maret 2015 di 34 provinsi dengan responden sebesar 1.200 orang dengan margin of error sebesar 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metodologi survei, responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia.

Sementara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.

Lebih lanjut Qodari menjelaskan bahwa selain tingkat kepercayaan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK yang rendah, tingkat kepuasan publik atas kinerja para menterinya justru lebih rendah lagi dibawah 50 persen yakni hanya 46,8 persen.

"Hanya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang paling dikenal publik (32,1 persen) dan dinilai bagus kinerjanya (24,1 persen)," kata M Qodari.

Hasil survei menyebutkan bahwa menteri paling dikenal publik; Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (32,1 persen), Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani (9,6 persen) dan disusul Menteri Budaya Dikdasmen, Anies Baswedan (6,5 persen).

Sementara menteri yang kinerjanya bagus, menempati urutan teratas, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (24,1 persen), disusul Menteri Budaya Dikdasmen, Anies Baswedan (3,9 persen) dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (3,4 persen).

Menurut Qodari ,hasil survei ini memberikan peringatan kepada pemerintahan Presiden Jokowi-JK.

Sementara tingkat kepercayaan publik terhadap institusi negara tertinggi ditempati lembaga Presiden (88,3 persen), kemudian di bawahnya institusi TNI (88,2 persen), dan disusul organisasi agama seperti NU, Muhammadiyah dan sebagainya (84,8 persen).

Sedangkan tingkat kepercayaan publik terendah ditempati oleh partai politik (38,9 persen), media sosial--twitter, facebook (45,3 persen) dan DPR (56 persen).



Mengecewakan


Menanggapi hasil survei Indo Barometer, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengatakan kinerja pemerintahan sangat mengecewakan masyarakat menengah bawah.

"Setelah enam bulan kinerja Jokowi-JK sangat mengecewakan bagi masyarakat menengah bawah. Mayoritas masyarakat menengah bawah kurang bahagia, karena harga-harga pangan naik terus," kata Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, para pembantu Presiden yakni para menterinya khususnya di bidang ekonomi dinilainya kurang mumpuni.

"Banyak menteri kualitasnya KW2 atau KW3 sehingga tidak bisa menyelesaikan masalah tapi malah menambah masalah," kata Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli, ilmu menteri-menteri ekonomi Jokowi bisanya hanya menaikkan harga sehingga membuat produk-produk Indonesia menjadi tidak kompetitif.

Padahal tambahnya, ada paradigma lain dengan menurunkan harga. Dan itu bisa membuat produk-produk Indonesia menjadi kompetitif.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015