Jakarta (ANTARA News) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution meminta pemerintah untuk segera menaikkan gaji para auditor BPK pada 2007 dan menjanjikan bila usulan itu dikabulkan maka kinerja dan kualitas para auditor akan semakin meningkat. "Kalau bisa pada tahun anggaran ini bisa naik, kita minta pada Menteri Keuangan untuk bisa pikirkan itu. Kita harapkan bisa 2007," kata Anwar Nasution usai menandatangani nota kesepahaman multilateral dengan dua BPK negara ASEAN, yakni BPK Indonesia, Thailand, dan Brunai Darussalam, di kantor BPK, Jakarta, Senin. Anwar menilai usulan kenaikan gaji itu layak dikabulkan karena kinerja yang baik telah dilakukan para auditor BPK. "Sumbangan kita tahun 2004 sudah Rp3 triliun dan kita setorkan pada kas negara, juga penghematan-penghematan di bidang subsidi banyak sekali," ujarnya. Anwar mengatakan, rendahnya gaji dan penghasilan karyawan BPK telah menyulitkan lembaga itu memperoleh tenaga auditor berkualitas. Padahal, lanjutnya, tuntutan akan tenaga auditor yang berkualitas semakin penting agar dapat melakukan audit di luar audit keuangan. "Walaupun sudah ada perbaikan gaji dan penghasilan auditor BPK pada dua tahun terakhir, namun masih belum dianggap mencukupi dibandingkan dengan resiko serta prestasi kerjanya," kata Anwar. Menurut dia, selama ini dengan resiko pekerjaan yang cukup besar ternyata gaji para auditor masih lebih rendah dibanding dengan penghasilan rekannya di lembaga eksekutif, yudikatif, maupun legislatif. Disinggung berapa persen usulan kenaikan yang disampaikan pada pemerintah, Anwar tak merinci. Namun ia menyebutkan BPK berharap besarnya kenaikan itu dapat sejajar dengan penghasilan para auditor lembaga swasta. "Mau kita sama dengan swasta tapi kan kocek negara tidak sebesar itu. Soal berapa persen kenaikannya sesuaikan dengan kondisi keuangan negara, saya bukan ahlinya untuk menentukan besaran gaji, serahkan saja pada ahlinya," katanya. Untuk menentukan besarnya kenaikan gaji, lanjut Anwar, pemerintah bisa mengacu pada kantor akuntan pada Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007