Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, hanya agenda soal migas dan listrik dalam kunjungan Presiden Joko Widodo di Washington DC, Amerika Serikat.

"Ada beberapa pertemuan dengan investor migas dan ketenagalistrikan di AS. Tidak akan ada pertemuan khusus dengan PT Freeport Indonesia," katanya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Sudirman, yang saat ini tengah berada di AS menemani Presiden Joko Widodo, urusan dengan Freeport sementara sudah selesai dengan surat dari Kementerian ESDM.

"Kita di AS membahas hal lain yang lebih luas," ujarnya.

Ia menambahkan, Indonesia sudah lama dan luas menjalin kerja sama investasi dengan Amerika Serikat.

"Di sektor ESDM, hampir semua subsektor kita bekerja sama dengan Amerika Serikat, mulai dari minyak, gas, ketenagalistrikan, mineral, dan energi baru dan terbarukan," katanya.

Menurut dia, dari 14 kesepakatan bisnis, 11 di antaranya dari sektor ESDM.

"Yang terbanyak adalah investasi di bidang ketenagalistrikan, energi bersih, dan migas," ujarnya.

Sebelumnya, beredar informasi, Presiden Joko Widodo akan melakukan pertemuan khusus dengan Freeport dalam kunjungan kerjanya ke Washington DC dan San Fransisco, AS pada 24-30 Oktober 2015.

Freeport sudah meminta perpanjangan operasinya di Grasberg, Papua setelah 2021.

Perusahaan tambang raksasa asal AS itu ingin pemerintah lebih cepat memutuskan perpanjangan dari ketentuan sesuai peraturan pemerintah pada 2019 atau dua tahun sebelum kontrak berakhir pada 2021.

Alasannya, menyangkut rencana investasi senilai 18 miliar dolar AS di Grasberg.

Namun, sebagian kalangan menilai Freeport sudah terlalu lama beroperasi di Papua yakni sejak 1967 atau 48 tahun dan meminta agar Indonesia mengelola tambang tersebut secara sendiri atau kalaupun diperpanjang, maka Indonesia harus mendapat bagian lebih besar.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015