Jambi (ANTARA News) - Satu pemuda Suku Anak Dalam (SAD) asal Kabupaten Muarojambi, Jambi, M Firman Haryanto (18), lulus sebagai calon Tamtama Tentara Nasional Indonesia (TNI) setelah melewati rangkaian tes di Kodam II/ Sriwijaya Palembang.

Danrem 042/ Garuda Putih, Kolonel (Inf) Makmur mengatakan, Suku Anak Dalam selama ini dieksploitasi saja tanpa ingin meningkatkan kehidupannya, sebab itu Suku Anak Dalam yang ingin menjadi TNI diprioritaskan.

"Untuk masuk TNI memang ada kriterianya, seperti tes kesehatan. Tapi dalam hal ini kita sendiri mengingat bahwa suku anak dalam selama ini eksploitasi saja tapi mereka tidak ingin meningkatkan, dan sekarang kita ingin membangun mereka melalui rekrut, ternyata mereka lebih mampu," kata Makmur di Jambi, Selasa.

Kolonel Makmur mengatakan, rekrut SAD memang ada spesialis dan diprioritaskan, tetapi setelah mengikuti rangkaian tes ternyata satu pemuda SAD itu memenuhi syarat, hasil tesnya pun bagus.

"Dalam tes tidak ada perlakuan istimewa, tapi memang ada prioritas. Artinya kurang sedikit kita angkat, tetapi ini betul-betul sesuai dengan standar," katanya menjelaskan.

Danrem mengungkapkan, selama ini baru satu suku anak dalam di Jambi yang lulus tes TNI dan akan mengikuti pelatihan di Kabupaten Lahat, Sumsel pada (13/11) mendatang.

"Baru satu orang anak SAD yang lulus, tapi ada lima orang lagi yang kita persiapkan untuk mengikuti tes ke depan. Jadi sebelum tes kita persiapkan dulu, terutama kesehatan mereka," kata Makmur.

Sementara itu, M Firman Haryanto ditemui di Makorem 042 mengatakan, pada saat akan tes ada empat orang SAD yang ikut mendaftar. Namun, hanya dirinya yang lulus. Kemudian se-Sumbagsel menurutnya ada 300 orang yang dinyatakan lulus kemudian akan mengikuti pendidikan di Lahat selama delapan bulan ke depan.

"Rencananya tanggal 13 besok ini langsung berangkat pendidikan," kata Firman.

Anak sulung dari tiga bersaudara, berperawakan tinggi, cepak, dan berbadan tegap itu hanya tamatan SMP. Yakni SMPN 36 Sungai Bahar, Muarojambi.

Firman kelahiran 25 April 1997 itu merupakan anak asli suku anak dalam dari Temanggung Depati Jaring. Firman adalah satu dari sedikit SAD yang memiliki cita-cita menjadi prajurit negara. Firman memang tak tinggal di daerah pedalaman, namun sudah menjadi warga trans di Desa Bukit Makmur Kecamatan Sungai Bahar.

Meski hanya tamatan SMP, namun ia juga punya cita-cita yang tinggi. Bukan prajurit biasa, jika diberikan kesempatan Firman ingin memakai baret merah menjadi Kopasus.

"Kalau bisa saya ingin jadi Kopasus," ujarnya.

Dia mengungkapkan, menjadi TNI merupakan cita-citanya sejak kecil. Ketika ada pembukaan penerimaan prajurit TNI, seseorang yang sudah dianggapnya abang memberikan informasi untuk ikut seleksi. Enam tahap seleksi diikutinya mulai dari tes administrasi hingga tes kesehatan. Akhirnya Minggu (8/11) lalu dirinya dinyatakan lulus tes.

Ditanya apakah tes yang dilalui cukup berat, Firman mengatakan cukup berat. Dan dia maklum dengan tes tersebut karena merupakan syarat masuk TNI.

Dia juga mempersiapkan diri secara matang ketika akan ikut seleksi. Yang paling utama disiapkannya adalah fisik. Ia berolahraga seperti lari, push up, renang, dan lain sebagainya.

Ketika ditanyakan mengenai resiko menjadi prajurit, Firman mengatakan tak takut mati. Bahkan dia mengatakan semua orang pasti akan mati, bagaimanapun caranya. Keluarganya pun mendukung cita-cita Firman.

Orang tuanya yang bertani sawit dan keluarga lainnya kata Firman mengadakan syukuran atas lulusnya dirinya menjadi calon anggota TNI.

"Syukurannya cuma yasinan. Saya dari dulu memang ingin jadi TNI, disegani pastinya," katanya menambahkan.

Sebagian besar SAD kini sudah mulai membuka diri berbaur dengan masyarakat Jambi lainnya. Mereka sudah sekolah, belajar, dan tamat. Bahkan anak SAD juga punya cita-cita seperti Firman dan anak-anak kota lainnya.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015