Kupang (ANTARA News) -  Sejumlah tokoh masyarakat di NTT mengharapkan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengusut tuntas kasus dugaan pencatutan nama Presiden untuk perpanpangan kontrak PT. Freeport Indonesia yang diduga dilakukan Ketua DPR RI Setya Novanto.

"Kalau memang itu benar, perbuatan Pak Setya Novanto sangat membuat malu masyarakat NTT yang sudah begitu percaya dengan beliau," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia NTT Abdul Kadir Makarim kepada Antara di Kupang, Kamis.

Apalagi, menurut Abdul, Novanto sudah dianggap keluarga sendiri oleh masyarakat NTT.

Keberhasilan Setya menjadi orang nomor satu di DPR, menurut Abdul, juga berkat dukungan hampir semua warga NTT.

Baca : PMKRI nilai perbuatan Setya Novanto lecehkan masyarakat NTT

"MKD sebagai dewan kehormatan tertinggi di DPR semoga bisa memberi keputusan yang memang benar-benar dilakukan oleh Novanto. Kalau memang terbukti bersalah, maka saya harapkan diadili," ujarnya.

Dia mengatakan, berbagai penghargaan yang diberikan masyarakat NTT kepada Novanto seharusnya dijaga baik, bukan malah mencatut nama Presiden Joko Widodo dalam kasus perpanjangan kontrak dengan PT. Freeport Indonesia.

Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) NTT Merry Kolimon juga menyampaikan pendapat senada dengan menyesalkan apa yang sudah dilakukan Novanto.

"Memang saat ini berbagai pihak sedang mengusut kebenaran dari dugaan tersebut. Namun jika benar, kita warga NTT sangat malu," kata dia.

Merry juga berharap MKD menyelesaikan kasus itu dengan baik sehingga tidak hanya membuat malu masyarakat NTT, tetapi juga memalukan Indonesia.

Baca : Sidang perdana MKD berlangsung terbuka

Ia menilai, ketika masyarakat NTT memilih Novanto menjadi wakil rakyat di DPR, warga daerah ini tentu mengharapkan Novanto bisa menyampaikan berbagai aspirasi masyarakat NTT dengan baik.

"Namun, kami juga mengerti sebagai Ketua DPR ia harus menyampaikan aspirasi masyarakat Indonesia dengan baik, bukan melakukan hal yang memalukan tersebut," tuturnya.

Ia yakin tidak hanya dia yang kecewa dengan perbuatan Novanto, tetapi juga beberapa kelompok di NTT merasakan hal yang sama.

Hari ini  MKD akan menghadirkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha Muhammad Riza Chalid untuk memberikan kesaksian pada sidang lanjutan MKD.

Baca : Dirut Freeport siap beri penjelasan ke MKD

Menurut Ketua MKD Surrahman Hidayat, pemanggilan kedua saksi untuk mendalami dan mengkonfrontasi aduan Menteri ESDM Sudirman Said.



Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015