Surabaya (ANTARA News) - Asosiasi Pemilik Kapal Nasional (Indonesian National Shipowners Association/INSA) diminta untuk bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai awal 2016 sebagai suatu tantangan dalam waktu dekat ini.

"Ketua INSA yang baru ini memiliki beban yang berat terkait menghadapi MEA sebagai tantangan yang harus dihadapi di tengah bisnis yang lesu," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam pidato yang dibacakan oleh Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Sugeng Wibowo di Surabaya, Sabtu.

INSA beserta seluruh jajaran anggotanya juga diminta untuk bisa bekerja bersama-sama sebagai mitra pemerintah dengan berpihak pada kepentingan nasional sesuai dengan program Poros Maritim.

"Diperlukan kesinergian prinsip untuk menjadikan Indonesia bukan lagi sebagai land-based (berbasis darat), tetapi maritim-based (berbasis laut/maritim)," katanya.

Dia menambahkan agar Ketua Umum Terpilih 2015-2019 Carmelita Hartoto agar mengedepankan kepentingan anggotanya.

"Karena Ibu Carmelita ini seorang wanita, jadi diharapkan lebih bisa menamping curhatan-curhatan anggotanya yang menjadi masukan untuk kemajuan organisasi," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani mengimbau kepada INSA untuk berkonsentrasi kepada permasalahan biaya logistik yang menjadi salah satu faktor lemahnya daya saing produk lokal di pasar internasional.

Rosan mencontohkan load factor atau tingkat keterisian barang dari wilayah Barat ke Timur bisa mencapai 90 persen, namun kembalinya lagi dari Timur ke Barat hanya mencapai 30 persen.

"Ketimpangan ini yang menyebabkan ongkosnya mahal, biaya logistiknya mahal, tentunya peran INSA sangat dibutuhkan dalam hal ini," katanya.

Ditambah lagi, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi tengah mengalami penurunan, yakni dari enam persen menjadi 4,67 persen dan akan menghadapi MEA.

"Mudah-mudahan dengan kerja dari seluruh anggota INSA, kita akan lebih banyak melihat kapal berbendera Indonesia di dalam maupun luar negeri dan bisa menjadi champion (juara) barang dan jasa di negeri sendiri," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015