New York (ANTARA News) - Wall Street berakhir jatuh pada Rabu (Kamis pagi WIB), terseret penurunan tajam saham-saham terkait minyak di tengah tanda-tanda lebih lanjut pelambatan ekonomi Tiongkok dan pengumuman keberhasilan Korea Utara melakukan uji coba bom hidrogen.

Dow Jones Industrial Average turun 252,15 poin (1,47 persen) menjadi ditutup pada 16.906,51.

Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir turun 26,45 poin (1,31 persen) menjadi 1.990,26, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 55,67 poin (1,14 persen) menjadi 4.835,76.

Ekuitas AS berada di merah sepanjang sesi karena bank sentral Tiongkok memotong nilai yuan terhadap dolar AS ke tingkat terendah sejak April 2011, mencerminkan prospek ekonomi melemah.

Sementara itu, Korea Utara menegaskan bahwa "uji coba bom hidrogen pertama republik ini," berarti pihaknya telah "bergabung dengan peringkat negara nuklir canggih," televisi negara Korea Utara mengatakan. Beberapa analis nuklir menyatakan keraguan atas klaim tersebut.

Tetapi langkah Korea Utara itu menambah kecemasan di tengah meningkatnya konflik antara Arab Saudi dan Iran yang muncul awal pekan ini.

"Pameran kekuatan senjata di Korea Utara tampaknya telah menangkap perhatian investor," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank.

"Ini jelas bauran berbahaya dari ketidakpastian ekonomi dan geopolitik."

Saham-saham terkait minyak bumi menukik akibat jatuhnya harga minyak. Anggota Dow Chevron kehilangan 4,0 persen sementara produsen minyak lebih kecil Apache dan Anadarko Petroleum masing-masing merosot 11,5 persen dan 9,8 persen.

Netflix menantang tarikan gravitasi pasar lebih rendah, melonjak 9,3 persen menyusul pengumuman dramatis pada Consumer Electronics Show di Las Vegas bahwa pihaknya telah masuk di 130 pasar baru, termasuk India.

"Hari ini Anda sedang menyaksikan kelahiran jaringan TV Internet global baru," pendiri dan kepala eksekutif Netflix, Reed Hastings mengatakan dalam pertemuan itu.

Apple jatuh 2,0 persen menyusul laporan bahwa pihaknya akan mengurangi produksi iPhone, karena penjualannya melemah.

Chipotle Mexican Grill turun 5,0 persen karena perusahaan melaporkan penurunan tajam penjualannya menyusul masalah keamanan makanan di restoran-restorannya.

Monsanto merosot 1,6 persen karena mengumumkan akan memangkas tambahan 1.000 pekerja dalam menanggapi permintaan pertanian yang lemah. Raksasa pertanian AS, yang melaporkan kerugian 253 juta dolar AS pada kuartal fiskal pertama, sekarang mengharapkan untuk memotong 3.600 pekerja bukan 2.600 pekerja. Demikian laporan AFP.

(Uu.A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016