Jakarta (ANTARA News) - Serangan teror ke kawasan Sarinah di Jakarta Pusat yang terjadi Kamis lalu mengundang banyak pertanyaan dari masyarakat luas. Mereka umumnya mengenalnya dengan sebutan 'Bom Sarinah'.

Hal itu terwujud dari paling dicarinya berita mengenai peristiwa teror ini pada mesin pencari Google.

Dari data Google, kata kunci "Bom Sarinah, Sarinah" menduduki peringkat pertama pada 14 Januari pukul 10 pagi hingga 15 Januari pukul 9 pagi.

Tidak hanya "Bom Sarinah, Sarinah", masyarakat juga mengetikkan "Pray For Jakarta" dan "Kami Tidak Takut" sebagai bentuk perlawanan terhadap teror itu.

Lebih lanjut, serangan teror yang diduga kuat terkait erat dengan jaringan terorisme internasional itu, membuat masyarakat mencari tahu tentang "ISIS", "Bahrun Naim", "Foto Pelaku Bom Sarinah", dan "Video Bom Sarinah".

Uniknya, aksi kepahlawanan para polisis saat teror itu terjadi juga menarik perhatian netizen. Data Google menunjukkan "Rino Soedarjo" bertengger pada posisi ketujuh, sementara "Khrisna Murti" menutup sepuluh besar pencarian Google.

Belakangan diketahui Rino Soedarjo bukanlah polisi yang menyita mata pengguna sosial media usai aksinya menyergap teroris peledak bom, melainkan Komisaris Polisi (Kompol) Teuku Arsya Khadafi.

Kombes Khrisna Murti adalah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dia terlihat memimpin polisi melawan para teroris di Thamrin itu lewat aksi baku tembak.






Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016