Cimahi, Jawa Barat, (ANTARA News) - Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat memberikan layanan trauma healing untuk memulihkan kondisi psikologis kepada 59 anak pengikut ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung Gedung Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Dinas Sosial Jabar, di Kota Cimahi, Jawa Barat.

"Untuk trauma healing ini sudah hari kedua, kita libatkan sejumlah ahli seperti dokter, psikolog dari rumah sakit jiwa, polwan dan tenaga kesehatan lainnya," kata Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Tatang Subarna, di Kota Cimahi, Kamis.

Ia mengatakan tujuan pemberian layanan trauma healing kepada anak-anak pengikut Gafatar tersebut ialah untuk memulihkan kondisi psikologis mereka setelah mengalami kejadian cukup berat yakni permukimannya dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar.

"Hari pertama mereka tiba di sini setelah sebelumnya ditampung di Bambu Apus, Jakarta. Kondisi mereka lusuh sekali tapi sekarang alhamdulillah sudah ceria lagi setelah menjalani sejumlah kegiatan dalam trauma healing ini," kata Tatang.

Pada kesempatan tersebut selain bernyanyi seperti membawakan lagu Indonesia Raya, anak-anak tersebut juga di ajak bernyanyi dangdut bersama para anggota Polwan dari Polda Jawa Barat.

Ke-59 anak pengikut Gafatar asal Jawa Barat tersebut, kata dia, akan ditampung di balai penampungan Dinas Sosial yang berada di Kota Cimahi selama 5 hingga 7 hari sebelum akhirnya dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

"Mereka di sini sudah hari ketiga. Alhamdulillah secara umum kondisi fisik mereka sehat semua," katanya.

Berdasarkan data Dinas Sosial Jawa Barat ada 197 orang pengikut Gafatar asal Jawa Barat yang ditampung oleh dinas tersebut.

Para pengikut Gafatar tersebut berasal dari 15 daerah di Jawa Barat yang terdiri 11 kabupaten dan empat kota. Dari 197 orang pengikut Gafatar asal Jawa Barat tersebut, sebanyak 108 orang adalah laki-laki dan 87 orang adalah perempuan.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016