Sampang (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf meminta penanganan korban banjir di Sampang, Madura, tuntas hingga pascabanjir.

"Sebab berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak warga terdampak banjir yang terserang penyakit. Salah satunya adalah penyakit leptospirosis," katanya di Sampang, Minggu.

Karena itu, posko terpadu untuk penanganan banjir Sampang itu, tidak hanya saat banjir saja, akan tetapi juga pascabanjir, terutama terkait pelayanan kesehatan.

Pada musibah banjir yang terjadi 2014, ratusan warga terdampak banjir di Kota Bahari ini terserang penyakit leptospirosis, yakni salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus.

Sebanyak 10 orang diantaranya meninggal dunia, karena terserang penyakit itu, sehingga pemkab setempat menetapkan sebagai kejadian luar biasa kala itu.

"Gus Ipul" sapaan karib Wagub Syaifullah Yusuf itu menyatakan, pihaknya tidak ingin peristiwa kelam 2014 terulang lagi di Kota Sampang.

Di meminta agar penanganan banjir tidak hanya dilakukan saat banjir saja, akan tetapi juga pascabanjir.

Wagub juga menjelaskan, yang menjadi salah satu penyebab, Kota Sampang sering terjadi banjir, karena letak geografis Kota Sampang itu 80 cm dibawah permukaan laut.

"Akibatnya setiap empat dan dua tahunan, kota ini pasti akan terendam banjir, karena letaknya lebih rendah," katanya.

Menurut Gus dia perlu ada upaya sistematis untuk menanggulangi banjir tahunan di Kota Sampang tersebut. Salah satunya dengan membangun bendungan dan pintu air di hulu dan hilir Sungai Kalikemuning.

Banjir yang terjadi di Kota Sampang, Madura itu sejak Jumat (26/2) sore dan hingga Minggu (28/2) malam masih berlangsung.

Saat ini arus banjir di Kota Bahari akibat luapan Sungai Kalikemuning kembali deras, karena di hulu sungai hujan turun lagi. Pada Minggu siang, genangan air sempat surut.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016