Jambi (ANTARA News) - Setelah enam tahun dinyatakan "mati suri", kepengurusan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) propinsi Jambi resmi disahkan.

Dilantik sebagai Ketua ICMI Jambi, Mochtar Latif, berharap ICMI Jambi mampu bangkit dari mati suri dan dapat membantu kinerja Gubernur Jambi yang baru saja terpilih, Zumi Zola.

"ICMI Jambi baru bangkit dari mati suri selama enam tahun. Sangat terasa kering. Ini awal dari kepengurusan Zumi Zola sebagai gubernur. Karena itu, kami akan mengawal program gubernur," kata dia, di Jambi, Rabu.

Dalam kepengurusan ICMI Orwil Jambi, periode 2015-2020, Mochtar akan melakukan prioritas program berupa konsolidasi organisasi dengan melengkapi kepengurusan di tingkat korwil dari Orda dan Orsa, di masyarakat, PT, kelompok-kelompok masyarakat.

"Konsolidasi program yaitu program asap. Yang bukan lagi musibah tapi juga budaya setiap tahun. Kami mencoba memberikan solusi atas musibah tersebut agar tidak berkelanjutan setiap tahun," ujar dia.

Sementara itu, gubernur Jambi Zumi Zola mengungkapkan bahwa ICMI sudah berperan banyak dalam pembangunan bangsa. "Saat ini saya sebagai gubernur Jambi ingin mendorong agar ICMI dapat bangkit sebagai sumber energi tambahan bagi pemerintah provinsi Jambi. Sehingga peran ICMI bisa menjadi katalisator pembangunan di semua sektor," kata dia.

"ICMI bisa berperan dalam memberikan penguatan ekonomi riil. Sehingga pembangunan ekonomi bisa dilakukan dari UMKM," sambung dia.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie. Dia berharap munculnya kembali kepengurusan ICMI di Jambi mampu menggeliatkan gairah dan harapan di daerah lain.

"Kita punya tanggungjawab besar untuk menghidupkan lagi legacy muslim. Kita bukan hanya membangun islam, cendikiawan, tapi Indonesia dengan semangat cendikiawan," ujar Jimly.

Lebih lanjut, Jimly mengatakan ICMI menjawab kebutuhan nyata untuk menghidupkan gerakan cendikiawan. "Sejak reformasi 1998, kita serba bebas semuanya diserahkan ke mekanisme pasar. Pasar bebas politik, juga ekonomi," kata Jimly.

"Maka cendikiawan itu perlu dihidupkan. Tapi tidak bisa dipisahkan dengan Imtak (Iman dan Takwa) yang menjadi rohnya ICMI," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016