Saat ini China Town seperti kota mati, kita segera akan bangun."
Bengkulu (ANTARA News) - Warga Tionghoa Kota Bengkulu menyatakan siap untuk menyukseskan rencana pemerintah daerah yang akan merevitalisasi perkampungan Tionghoa yang dikenal dengan nama China Town tersebut.

Sekretaris Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Provinsi Bengkulu, Darman di Bengkulu, Selasa, mengatakan, rencana tersebut sudah dinantikan cukup lama oleh warga Tionghoa.

"Daerah ini punya nilai sejarah, aset wisata, dan kota tua Bengkulu. Sudah sewajarnya ada pembangunan, karena sudah lama kurang mendapat perhatian," kata dia.

Dengan pembangunan tersebut, kata dia, akan berdampak positif yang besar bagi daerah, yakni mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

"Pariwisata merupakan motor penggerak bagi sektor lain," katanya.

Seperti kuliner, bisnis transportasi, perhotelan, usaha kecil dan menengah, industri kreatif, serta perusahaan jasa lainnya akan ikut tumbuh positif jika kunjungan wisata meningkat.

Namun kondisi China Town sendiri, kata Darman, saat ini sungguh kurang elok sebagai destinasi wisata. Kondisinya kurang tertata dan sudah lama tak tersentuh pembangunan, bahkan jalannya pun banyak berlubang.

"Jadi apa yang bisa kami lakukan untuk membantu Pemerintah Kota Bengkulu guna membangun China Town, kami siap untuk itu," ucapnya.

Pemerintah Kota Bengkulu mengatakan akan merevitalisasi perkampungan warga Tionghoa atau yang dikenal dengan nama China Town sehingga layak menjadi destinasi wisata favorit jika turis berkunjung ke kota itu.

Wakil Wali Kota Bengkulu, Patriana Sosialinda mengatakan China Town merupakan kota tuanya Kota Bengkulu, dan diproyeksikan serupa dengan destinasi wisata Kota tua di Jakarta.

"Saat ini China Town seperti kota mati, kita segera akan bangun," kata dia.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016