Jakarta (ANTARA News) - Penumpang Batik Air nomor penerbangan ID 7703 yang bersenggolan dengan pesawat TransNusa sesaat sebelum lepas landas, mengaku sempat dilarang keluar lounge Bandara Halim Perdanakusuma.

"Penumpang dilarang keluar lounge bandara, namun saya nekad keluar karena masyarakat berhak tahu kejadian sebenarnya," kata penumpang Batik Air bernama Refly Alkautsar di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa dini hari.

Dia mengatakan, managemen Batik Air menjanjikan para penumpang menginap namun hingga pukul 00.30 WIB, belum ada kejelasan soal janji itu.

Rifly meminta Batik Air memberikan kejelasan atas nasib para penumpang yang masih tertahan di Bandara Halim.

"Sejak insiden tersebut, belum ada kejelasan," ujar dia.

Menurut dia, 49 penumpang sempat telantar selama 10 menit di landasan pacu Bandara Halim karena menunggu mobil jemputan membawa mereka ke dalam bandara.

Dia menceritakan, selama di landasan pacu, para penumpang dimintai datanya, dan dia sempat mempertanyakan kebijakan itu karena penumpang semestinya didahulukan dibawa ke dalam bandara.

"Lalu setelah di dalam bandara, kami dibawa ke tempat tidak jelas, tidak ada AC dan minum, kami menunggu selama 5 menit lalu di bawa ke lounge bandara dan baru diberikan makan serta minuman," katanya.

Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait mengatakan pasca kejadian itu, pihaknya sudah memberikan alternatif kepada penumpang untuk berangkat ke tujuan pada Selasa (5/4) atau pemberangkatan dibatalkan.

Menurut dia, seluruh dari 49 penumpang Batik Air selamat dan sebagian diinapkan ke hotel pascakejadian.

"Sampai (Senin, 4/4) Pukul 23.00 WIB kami mengumpulkan data penumpang dan pesawat saat itu tidak boleh disentuh," ujarnya.

Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 registrasi PK-LBS menyenggol pesawat TransNusa jenis ATR registrasi PK-TNJ di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma.

Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 7703 rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang itu akan lepas landas pada saat pesawat TransNusa di landasan pacu sedang ditarik ke belakang menuju hanggar.

Akibat senggolan ini, pilot memutuskan untuk membatalkan tinggal landas.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016