Jakarta (ANTARA News) - Sejak uji coba 3 in 1 dilakukan, ada kenaikan jumlah kendaraan hampir 25 persen pada tiga hari pertama uji coba.

“Ada peningkatan 24,35 persen, kalau dipukul rata,” kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta  Andri Yansyah kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/4) sore.

Jalan Gatot Subroto arah Komdak ke Pancoran tercatat ada kenaikan volume kendaraan sebesar 9,6 persen sementara arah sebaliknya kenaikan 39,47 persen.

Sudirman arah ke Senayan melalui jalur cepat mengalami penurunan 0,31 persen dan arah sebaliknya turun 15,84 persen.

Andri mengatakan jalan kolektor relatif lancar karena euforia masyarakat yang dibebaskan melalui jalur yang sebelumnya diterapkan 3 in 1.

Dishubtrans juga mencatat ada fluktuasi jumlah penumpang TransJakarta selama uji coba penghapusan 3 in 1 dibandingkan dengan hari yang sama di pekan sebelumnya.

Selasa (5/4) pada hari pertama uji coba, penumpang TransJakarta menurun dari kisaran 71 ribu penumpang menjadi sekitar 67 ribu.

Rabu (6/4), penumpang meningkat dari 71 ribuan menjadi 72 ribuan orang.

Hari terakhir uji coba, penumpang bus TransJakarta relatif sama di angka 66,6 ribu.

Sementara itu bus bantuan reguler TransJakarta yang gratis tercatat ada kenaikan selama tiga hari uji coba.

Selasa, terjadi peningkatan dari 1.209 menjadi 2.007 penumpang dan 1.258 menjadi 3.300 pada hari Rabu.

Kamis, tercatat ada kenaikan dari 1.179 penumpang  menjadi 2.547.

Dishubtrans juga akan melihat jumlah kendaraan yang parkir di gedung untuk menilai jumlah seberapa banyak kendaraan pribadi yang digunakan.

Masih ada uji coba penghapusan 3 in 1 pekan depan dan menurut Andri, bila kemacetan meningkat hingga di atas 25 persen, pemerintah akan mengambil opsi ganjil-genap namun ia belum menyebutkan kapan aturan tersebut akan diberlakukan.

3 in 1 menurut Andri tidak akan digunakan lagi karena tidak efektif mengurangi kemacetan sekaligus salah satu cara untuk mengatasi masalah penyandang kesejahteraan sosial (PMKS).

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016