Saya merasa senang sekali orang-orang Thai bisa menciptakan hal yang hebat dan Leicester bisa membuat orang lebih mengenal Thai
Bangkok (ANTARA News) - Ketika Leicester City mengangkat trofi juara Liga Utama Inggris di Midlands, kira-kira 9.000 km dari sana di sebuah malam yang panas di kota Bangkok para penggemar yang bersuka cita mengangkat tinggi-tinggi banner biru bertuliskan "Leicester City - Thailand's team".

Sekitar 1.500 pendukung berkumpul untuk merayakan keheroikan sebuah tim di sebuah area seukuran lapangan sepak bola di luar kantor pusat King Power, perusahaan waralaba bebas bea yang membuat pemilik Leicester City Vichai Srivaddhanaprabha menjadi salah seorang manusia terkaya di Thailand.

"Saya merasa senang sekali orang-orang Thai bisa menciptakan hal yang hebat dan Leicester bisa membuat orang lebih mengenal Thai," kata Khampee Jirawinit, pegawai farmasi dari Thailand utara.

"Saya suka pada cara Leicester bermain. Saya suka Riyad Mahrez karena dia bermain seperti saya."

Para pendukung asal Thai, yang kebanyakan mencat wajahnya dengan warna-warni Leicester sambil mengenakan kostum tim, berposes selfie dengan replika trofi Liga Premier.

Mereka bersorak setelah tim kesayangannya menang 3-1 atas Everton dari layar raksasa ketika Leicester memainkan pertandingan pertamanya sejak menjadi juara liga awal pekan ini.

Perjalanan Leicester dari sebuah tim yang disepelekan dengan hanya dipasang taruhan 1 : 5.000, menjadi juara Liga Inggris telah memikat para pecinta sepak bola di mana pun.

Kendati pemilik klub berasal dari Thailand, para pendukung sepak bola Thai awalnya tidak begitu tertarik kepada Leicester karena lebih menyukai nama-nama mapan seperti Manchester United, Chelsea, dan Arsenal.

Basis pendukung "Rubah Siam" kemudian menjamur mengiringi kesuksesan Leicester. Laman Facebook Leicester City Thai memiliki hampir 620.000 like sampai kemarin, padahal pada awal musim ini hanya 5.000-6.000 like.

Banyak orang Thai yang mengadopsi Leicester sebagai tim kedua mereka. Khampee adalah salah seorang dari mereka. Tim pertamanya adalah Manchester United, dan dia kemudin memilih Leicester sejak enam bulan silam.

"Mereka adalah tim yang sepertinya muncul dari dewa," kata dia sambil mengenakan kostum palsu Leicester yang dibelinya pekan lalu.

"Peluangnya (menjadi juara) adalah 1:5.000 dan mereka berhasil mematahkannya menjadi juara".

Beberapa penggemar membungkus badannya dengan bendera Leicester yang bertuliskan kalimat suci Budha dari seorang biksu Thai bernama Phra Prommangkalachan.

Vichai adalah penganut Budha yang saleh. Pria berusia 63 tahun itu rutin mendatangi asisten kepala biara Kuil Traimitr di Bangkok. Dia berulang kali terbang ke Inggris untuk membawa berkat sang biksu bagi Leicester City dan stadion mereka.

Para pendukung Thai percaya berkah sang Budha dan jimat yang dia berikan kepada Leicester telah mengantarkan mereka mengangkat trofi juara.

"Pesona keberuntungan adalah hal yang diyakini para pemain sepak bola dan turut berperan kepada mereka hingga menjadi juara," kata Natthapat Pornpiwat, yang sudah bekerja selama 18 tahun untuk King Power.

Bendera yang diberkati biksu itu kini dihargai sekitar 10.000 baht per helai.

Sejak Leicester juara liga, kuil itu menjadi tempat ziarah para penggemar dan tim olah raga lain yang menginginkan berkat sang biksu, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016