Mexico City (ANTARA News) - FIFA mengungkap jadwal proses penentuan pelaksanaan Piala Dunia 2026 pada Selasa, dengan Presiden Gianni Infantino menyatakan rencana turnamen 40 tim itu akan diputuskan pada Oktober dan keputusan akhir mengenai tuan rumahnya akan diumumkan Mei 2020.

Badan sepak bola dunia itu menyatakan akan mempertimbangkan untuk memberikan lampu hijau untuk penawaran menjadi tuan rumah bersama, dan meninjau peraturan yang saat ini mengizinkan satu benua menjadi tuan rumah turnamen setiap delapan tahun.

Satu sumber di FIFA mengatakan mereka telah mempertimbangkan untuk memperpanjang masa penantian menjadi 12 tahun atau lebih, dan bahwa belum ada diskusi mengenai kemungkinan mengizinkan satu benua menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk dua kali berturut-turut.

Ini dapat berarti bahwa dengan Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, Eropa akan harus menunggu setidaknya sampai 2030 sebelum dapat kembali menjadi panggung turnamen akbar itu.

Keputusan itu termasuk di antara keputusan-keputusan yang dikeluarkan oleh Dewan FIFA yang baru, yang melangsungkan pertemuan pertamanya sejak mengganti komite eksekutif FIFA yang lama di bawah reformasi pada Februari.

Dewan itu, yang memiliki peran strategis, memutuskan bahwa negara-negara yang mengajukan penawaran harus memenuhi persyaratan-persyaratan terkait hak asasi manusia, pengelolaan kegiatan secara berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan.

Para penawar yang tidak memenuhi "persyaratan-persyaratan teknis" akan dikecualikan.

Infantino terpilih menjadi Presiden FIFA pada Februari, dan salah satu janji utamanya adalah memperbanyak jumlah tim yang mengikuti putaran final Piala Dunia dari 32 menjadi 40 tim, usul yang mendapat tentangan kuat dari klub-klub besar Eropa.

FIFA mengatakan keputusan-keputusan dapat diambil pada Oktober perihal jumlah tim, format turnamen, "kelayakan konfederasi-konfederasi untuk mencalonkan diri," dan apakah mereka mengizinkan penawaran bersama.

Pengajuan penawaran bersama dilarang pada 2011, namun Infantino mengatakan ia ingin mendukungnya untuk kemudian menyebar turnamen di beberapa negara dalam satu benua.


Penyelidikan kriminal

FIFA mengatakan bahwa "proses konsultasi" untuk mengurai standar-standar baru bagi penawar akan berlangsung sampai Mei 2017, menyusul fase persiapan yang berlangsung sampai Desember 2018 ketika negara-negara harus menyampaikan penawaran mereka.

Penawaran-penawaran itu akan dievaluasi dari Januari 2019 sampai Februari 2020, dengan keputusan akhir akan dikeluarkan tiga bulan kemudian.  

FIFA didesak untuk mereformasi proses penawaran mereka setelah pengambilan suara pada Desember 2010 memberi hak penyelenggaraan turnamen Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada Rusia dan Qatar.

Pengambilan suara itu menjadi obyek penyelidikan kriminal oleh otoritas-otoritas Swiss, sementara persiapan Qatar juga dinodai dugaan pelecehan terhadap para pekerja asing di industri konstruksi. Qatar menyatakan sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah ini.

Di bawah statuta yang direvisi, tuan rumah akan dipilih oleh 209 anggota FIFA dalam kongres tahunannya.

Namun, bagaimanapun dewan akan dapat menyusun daftar calon menjadi tiga kandidat. Sebelumnya, hak menjadi tuan rumah diputuskan oleh Komite Eksekutif.

FIFA mengatakan pendaftaran keanggotaan Gibraltar dan Kosovo akan disampaikan ke Kongres pada Jumat, dan bahwa keduanya akan diizinkan ambil bagian dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 jika diterima.

Benin diskors karena intervensi hukum pada federasi sepak bola di negeri itu. Keputusan untuk tidak menskors Yunani diratifikasi oleh Dewan.

Anggota Dewan FIFA Fernando Sarney memuji kepemimpinan Infatino pada Selasa.

"Jadi lebih tenang di FIFA," kata perwakilan Brasil itu kepada para pewarta.

"Gianni berbicara mengenai sepak bola, ia berkeliling, berbicara ke orang-orang, dan berusaha menempatkan sepak bola dalam pembicaraan-pembicaraan kami karena sebelumnya kami berbicara hal-hal lain selain sepak bola," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters. (Uu.H-RF)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016