Batam (ANTARA News) - PT Pelni menambah jadwal pelayaran KM Kelud tujuan Batam-Belawan untuk melayani lonjakan penumpang pada musim mudik Lebaran 2016.

"Jalur KM Kelud ditingkatkan ke Belawan, ada dua jadwal pelayaran yang kami tambah," kata Manajer Operasional Pelni Cabang Batam, Dahlan Mustofa di Batam, Selasa.

Jadwal pelayaran yang ditambah yaitu untuk pemberangkatan dari Batam pada Kamis (30/6) pukul 10.00 dan Sabtu (2/7) berangkat pukul 8.00 WIB.

Pada dua pelayaran itu, KM Kelud tidak berlayar sampai ke Jakarta seperti biasa, melainkan hanya Batam-Belawan-Batam, untuk memenuhi kebutuhan penumpang.

Pemesanan tiket kapal untuk jadwal tambahan itu sudah dibuka PT Pelni dan bisa didapatkan melalui jalur dalam jaringan.

Sementara untuk memenuhi kekosongan pelayaran dari Batam-Jakarta, karena KM Kelud melayari Batam-Belawan-Batam, maka PT Pelni menugasi KM Umsini, yang berlayar dari Batam ke Jakarta pada Sabtu (2/7) pukul 13.00 WIB.

Dari Jakarta, KM Umsini melanjutkan pelayaran hingga ke Indonesia bagian timur, yaitu Tanjungpriok-Surabaya-Makassar-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Kupang.

"Jalur KM Kelud diutamakan ruas ke Belawan. KM Umsini, yang meng-cover kekosongan ke Jakarta," kata dia.

PT Pelni sengaja menambah jadwal pelayaran ke Belawan Medan, karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya terjadi peningkatan penumpang yang relatif signifikan.

"Tujuan Belawan naik sekitar 17.000-an, kalau ke Tanjungpriok 8.000 saja tidak sampai," kata Dahlan.

Sementara itu, PT Pelni berencana memindahkan pelayanan dari Pelabuhan Beton Sekupang ke Pelabuhan Batuampar mulai Jumat (24/6), sesuai dengan instruksi Menteri Perhubungan Ignatius Johan.

Pemindahan pelabuhan Pelni merupakan instruksi Menteri Perhubungan yang menilai Pelabuhan Beton Sekupang tidak layak untuk penumpang.

Rencananya, Pelni akan menggunakan dermaga selatan di Pelabuhan Batuampar. Terminal penumpang rencananya menggunakan ruangan yang dulu dipakai sebagai pelabuhan internasional.

"Kami sudah tinjau dermaganya, memang sekarang masih mendasar," katanya.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016