Gunung Kidul (ANTARA News) - Petugas dari Balai Metrologi Daerah Istimewa Yogyakarta didampingi Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul melakukan tera atau pengukuran ulang terhadap seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah ini untuk mengantisipasi kecurangan.

Kanit Pidana Khusus Satreskrim Polres Gunung Kidul Ipda Tri Hartanto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pihaknya melakukan tera ulang dengan menggandeng Badan Metrologi melakukan pengecekan terhadap seluruh SPBU.

"Pemantauan dilakukan secara acak tidak secara berutan. Pemantauan ini dalam rangka memberikan rasa nyaman pada masyarakat Gunung Kidul yang membeli bahan bakar di SPBU," katanya.

Ia mengatakan pengukuran dilakukan menggunakan bejana ukur standar, dimana setiap nosel atau mesin pompa SPBU diminta mengisi bejana sebanyak 20 liter. Adapun hal yang menjadi fokus pemantauan adalah yang berkaitan dengan pelayanan dan ketepatan atau akurasi pengisian bensin.

"Setiap SPBU kami cek secara acak noselnya, setiap SPBU ada tiga nosel yang kami tera," katanya.

Tri mengatakan sejauh ini tidak ditemukan kenakalan dari SPBU di Gunung Kidul. "Semuanya sudah sesuai. Kalau pun yang kurang masih dalam angka toleransi karena bahan bakar kan menguap," katanya.

Sementara itu, Penera Balai Metrologi DIY Agus Suroto mengungkapkan pemantauan menggunakan bejana tera, dimana penunjuk dalam alat pompa akan dibandingkan dengan bejana. Untuk hari ini sebanyak 20 liter.

"Toleransinya sebesar 0,5 persen perbedaanya dari penunjuk di pompa, artinya batasan toleransi maksimal 100 mililiter," katanya.

Ia mengatakan di SPBU Gunung Kidul batasan di bawah toleransi, rata-rata 0,2 persen atau 40 mililiter perliter. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan pengisian dimulai dari nol dan berapa banyak yang dibeli.

"Jangan sampai masyarakat dirugikan," ucapnya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016