Ambon (ANTARA News) - Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menyampaikan pembiayaan alternatif bagi pekerja informal yang rentan melalui Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran) di forum ILO-China-ASEAN High Level Seminar on Universal Social Protection through South-South Cooperation di Beijing, China, pada Senin (5/9).

Siaran pers yang diterima di Ambon, Rabu, GN Lingkaran merupakan gerakan nasional untuk menggalang solidaritas dari para pelaku usaha swasta dan insiatif masyarakat untuk berkontribusi dalam donasi iuran BPJS-TK yang bertujuan memberikan perlindungan kepada para pekerja rentan.

"Dana donasi dapat berasal dari dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan swasta, BUMN dan sumbangan personal. Dengan demikian perlindungan atas risiko sosial ekonomi akibat kecelakaan kerja, hari tua dan kematian dapat dirasakan oleh mereka," lanjut Agus.

Agus menyatakan bahwa inisiatif ini adalah salah satu pemikiran inovasi sosial yang sedang dikembangkan oleh BPJS-TK di Indonesia.

Dia juga mendorong Kerjasama Selatan Selatan dimana kawasan ASEAN menjadi bagian di dalamnya untuk terus melakukan pertukaran pikiran dan pengalaman dalam mengembangkan dan memperluas cakupan kepesertaan jaminan sosial sebagai salah satu agenda kerjasama internasional.

"Saya harap pertemuan dengan para petinggi ini dapat membuka diskusi untuk menganalisa pilihan-pilihan yang ada dan memastikan sistem jaminan sosial di masing-masing negara dapat berjalan dengan baik dan sejalan dengan isu nasional, seperti kemiskinan dan lapangan pekerjaan," ujar Agus.

Usulan Agus itu juga jadi perhatian perwakilan ASEAN Secretariat, Pitchanuch Supavanich, yang mendorong perluasan jaminan sosial di seluruh negara anggota agar tercipta pasar tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki daya saing.

High Level Meeting ini merupakan salah satu rangkaian lanjutan pertemuan G20 dan menjadi forum bertukar pengalaman dan penjajakan kerjasama sesama Negara Selatan Global.

Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Tiongkok, Kong Changseng, membuka pertemuan, lalu Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder memberikan sambutan yang mendorong para pemimpin bidang ketenagakerjaan dan jaminan sosial untuk terus berinovasi memperluas akses perlindungannya.

Hal ini mengingat baru 27 persen dari populasi dunia yang mendapat akses pada perlindungan jaminan sosial, sementara 73 persen penduduk lain tidak memiliki pilihan untuk berjuang sendirian tanpa perlindungan apapun.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016