Dili (ANTARA News) - Jurubicara STAE (Sekretariat Teknik Urusan Pemilihan/pengawas pemilihan umum) Timor Timur, Martinho da Silva Gusmao, mengatakan, jika semua proses pemilihan umum negara itu lancar, nama presiden baru negara itu pengganti Xanana Gusmao bisa diketahui pada Jumat pekan depan (20/4). "Jadi, agenda utama pemilihan umum kali ini adalah 48 jam dari penutupan tempat pemungutan suara, hasil penghitungan nasional diserahkan kepada pengadilan tinggi untuk diperiksa dan disahkan. Mulai dari petang hari ini, hasil penghitungan di tingkat distrik dilakukan hingga Rabu mendatang," katanya kepada pers di kantor STAE di Dili, Timor Timur, Senin. Da Silva Gusmao menyatakan berbagai hal terkait pelaksanaan pemilihan umum, yang dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat hingga pukul 16.00 (05.00-14.00 WIB) kepada pers. Di antara temuan menonjol dilaporkan kepada STAE dan CNE (Komisi Pemilihan Nasional) adalah kekurangan 110 kotak kertas suara di sejumlah kabupaten. Ia menyatakan, hingga 48 jam sejak semua tempat pemungutan suara ditutup (Rabu), semua data di tingkat kabupaten dibawa ke Dili untuk dijumlahkan secara nasional. Pada Minggu, katanya, hasilnya dibawa ke pengadilan tinggi dan 24 jam kemudian, pihaknya bersama CNE mengerjakan semua dokumen terkait pelaksanaan pemilihan umum itu. "Pada Senin mendatang, kami laporkan semua hal, termasuk pelanggaran, dan mungkin, Jumat pekan itu bisa diketahui nama presiden terpilih," katanya. Salah satu temuan pelanggaran dilakukan eksekutif adalah yang dilakukan Menteri Perhubungan Timor Timur Inacio Moreirra, yang memerintahkan pemindahan beberapa tempat pemungutan suara dari Tekinamata ke Mulia di subdistrik Laga, kabupaten Baucau. Akibat dari ulah itu, katanya, terjadi kekacauan penyediaan kertas suara dan pelaksanaan pemilihan umum di tempat pemungutan suara di tempat tersebut. Secara keseluruhan, jumlah kertas suara harus disediakan ulang oleh STAE dan CNE berjumlah 24.000. Hal lain penyebab kekurangan kertas suara itu, katanya, ialah kesalahpahaman dari pihak pemilih. Mereka memilih tetap di Dili ketimbang menunaikan hak politiknya di kampung mengikuti liburan Paskah mereka. Kabupaten Dili menyedot jumlah hingga 60.000 pemilih dari seluruh jumlah pemilih, yang mencapai 522.000 orang di 705 tempat pemungutan suara di 13 kabupaten. Kabupaten lain dengan jumlah pemilih besar adalah Baucau, Ermera, Suai, dan Maliana. Dua kabupaten terakhir terletak di dekat garis perbatasan dengan Indonesia. "Sore ini juga kami sediakan kertas suara itu dan langsung diterbangkan ke temat dimaksud oleh helikopter Perserikatan Bangsa-Bangsa. Anda bisa lihat, mereka beterbangan sekarang," katanya. Dari kedelapan calon presiden berlaga, yaitu Fransisco Guterres Lu Olo, Avelino M Coelho Shalar Kosi, Fransisco Xavier do Amaral, Manuel Tilman, Lucia Maria Brandao Freitas Lobato, Jose Ramos Horta, Joao Viegas Carasscalao, dan Fernando "Lasama" de Araujo, Horta (yang juga perdana menteri) yang paling menyedot perhatian masyarakat dan pers mancanegara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007