Cianjur (ANTARA News) - Dua bocah kembar yang terbilang masih ingusan berusia 5,5 tahun di Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus mendapat perawatan medis setelah menjadi korban pencabulan seorang siswa SMP yang masih terhitung tetangganya sendiri, Gun (13). Gun dalam mengaku tega mencabuli dua bocah tetangganya itu lantaran terangsang nafsu syahwatnya setelah menonton video cakram digital (VCD) porno di rumah teman yang juga bertetangga. Akibatnya, warga sekitar yang mengetahui peristiwa tersebut menjadi geger. Apalagi, Gun melakukan aksi cabulnya itu di salah satu madrasah, yang juga menjadi tempat Gun menuntut ilmu agama saat ini. Perbuatan Gun tersebut terungkap setelah kedua bocah tersebut melaporkan peristiwa yang mereka alami kepada orang tuanya. Kedua orang tua korban tidak menerima perlakukan Gun, dan segera melaporkannya kepada aparat kepolisian. Tak berapa lama, Gun diciduk aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Sukaresmi pada Sabtu (28/4) malam lalu sekitar pukul 22.00 WIB di rumahnya. Warga sempat juga mendatangi Markas Polsek Sukaresmi, karena tidak terima ulah bejat Gun. Merela menganggap perbuatan Gun telah mencoreng kampung mereka. Namun, petugas sigap menanggani kemarahan warga yang ingin menghakimi Gun dapat dikendalikan. Kedua orang tua korban, Ysp (ayah berusia 30 tahun) maupun Sr (ibu berusia 28 tahun), saat ditemui di rumahnya, Senin, enggan memberikan komentar terlalu banyak. Namun demikian, Ysp mengungkapkan, dirinya tidak begitu mengetahui secara persis berapa kali Gun mencabuli kedua anaknya. "Kami masih baru tinggal di sini pak. Tapi, kami tahu bahwa Gun masih tetangga kami sendiri," ujarnya. Ia mengungkapkan, sejak peristiwa tersebut kedua putrinya sempat mengalami sakit dan sempat ada salah satu organisasi perlindungan anak di Cianjur yang datang ke rumahnya untuk memberikan motivasi kepada keluarganya. "Kami menyerahkan segala sesuatunya kepada aparat yang berwenang dalam menangani permasalahan ini," tuturnya. Ia juga meminta, agar nama keluarga dan alamat mereka tidak disebut secara jelas untuk melindungi masa depan kedua anaknya. Sementara itu, menurut Miftah (40), ayah Gun, saat ditemui di rumahnya, menampik bahwa telah terjadi peristiwa memalukan di wilayahnya. "Saya 'nggak' tahu dengan peristiwa tersebut. Mungkin kejadiannya di kampung yang lain," ujarnya berkilah. Sementara itu, Kepala Polsek Sukaresmi, Iptu Katamsi, membenarkan adanya kasus pencabulan yang terjadi di wilayah hukumnya tersebut, dan saat ini kasusnya telah dilimpahkan ke Polres Cianjur. "Kami hanya menerima laporan pengaduan dari kedua orangtua korban, dan segera melakukan penangkapan terhadap pelaku. Saat ini, pelaku telah dititipkan di LP Cianjur menunggu proses penyidikan lebih lanjut," ujargnya. Diakui Katamsi, alasan pihaknya segera melimpahkan dan memindahkan pelaku ke Polres Cianjur, karena faktor keamanan lantaran khawatir ada warga yang tidak puas dan masih ingin membalas dendam kepada Gun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007