Pada hari ini kita ingin menyuarakan pada tempat yang lain bahwa dari Palangka Raya, di `Bumi Pancasila` ini seluruh elemen masyarakatnya terus menjaga sejarah dan toleransi yang merupakan warisan generasi terdahulu...."
Palangka Raya (ANTARA News) - Puluhan masyarakat yang terdiri dari tokoh dan masyarakat lintas agama di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah bersama aparat TNI dan Polri melaksanakan buka bersama dalam rangka meningkatkan kesatuan dan persatuan.

"Pada hari ini kita ingin menyuarakan pada tempat yang lain bahwa dari Palangka Raya, di Bumi Pancasila ini seluruh elemen masyarakatnya terus menjaga sejarah dan toleransi yang merupakan warisan generasi terdahulu. Contohnya di tempat ini gereja dan masjid yang berdampingin selama berpuluh-puluh tahun tidak ada masalah," kata Dandim 1016 Palangka Raya, Letkol Inf Alfius Navirinda Krisdinanto, di Palangka Raya, Rabu.

Pernyataan itu diungkapkan dia di sela acara buka bersama masyarakat lintas agama yang dilaksanakan di halaman Gereja Efrata di Jalan Cakra Buana, Kota Palangka Raya.

Dalam acara tersebut tak hanya umat Islam dan Kristen yang ambil bagian melainkan umat lain seperti umat Hindu yang ada di Palangka Raya juga turut ambil bagian.

Letak gereja itu sendiri tepat bersebelahan dengan Masjid Nurul Iman yang mana kedua bangunan tersebut telah berdiri sejak 1969 dan hingga kini antara umat Islam dan Kristen di kawasan tersebut bisa bekerjasama dan saling menjunjung tinggi toleransi.

"Kita kembali mau menyuarakan bahwa toleransi itu adalah budaya kita yang harus kita jaga, pelihara dan lestarikan serta bukan untuk diperdebatkan. Di sini memang kita ada perbedaan tetapi kita tetap satu, Indonesia," katanya didampingi Kapolres Palangka Raya, AKBP Lili Warli.

Ustad Tajudin selaku perwakilan umat Islam yang hadir dalam acara tersebut mengatakan jika kewajiban seluruh masyarakat selaku warga negara ialah turut menjaga keaman, ketertiban serta menjunjung tinggi toleransi dan menjaga kerukunan.

"Perbedaan ini adalah anugerah ciptaan Alloh, Tuhan Yang Maha Esa, yang harus kita syukuri. Maka ini harus menjadikan kita semakin semangat saling memahami dan menghormati kepecayaan masing-masing. Jangan sampai perbedaan ini memecah-belah persaudaraan kita," katanya.

Ketua Majelis Resot GKE, KalimantanTengah, Pendeta Gutmar Untung mengatakan, pihaknya juga menyambut baik acara tersebut, bahkan berharap acara serupa bisa dilaksanakan tahun-tahun berikutnya.

"Melalui kegiatan lintas agama ini kita selaku masyarakat Palangka Raya, juga ingin mengajak semuanya terus menjunjung tinggi falsafah huma betang' apalagi Kalimantan Tengah juga dijuluki Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila sehingga itu juga harus kita pelihara," katanya.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017