Jakarta (ANTARA News) - Bagi Irene Kharisma Sukandar kesabaran itu menjadi segala-galanya ketika seseorang berhadapan dengan situasi yang cukup menegangkan, dimana emosi bisa menjadi bumerang yang cukup menyakitkan. Hal itu dirasakan pecatur muda putri Indonesia bergelar Master Internasional Wanita (MIW) Irene Kharisma Sukandar saat mengikuti turnamen catur interanasional grandmaster wanita 2007 Electric Woman Stars (EWS) Cup yang berakhir, Selasa, di Jakarta. Pecatur berusia 15 tahun itu sangat berambisi meraih tujuh poin pada turnamen tersebut, karena dengan mampu meraih poin itu, maka dia akan berhak mendapatkan norma Grandmaster Wanita pertama sebagai jalan menuju gelar Grandmaster Wanita, sekaligus menjadikannya pecatur putri Indonesia pertama yang menyandang gelar grandmaster jika terlaksana. "Selama pertandingan saya sangat emosi untuk bisa mengalahkan setiap lawan, saya tidak sabar untuk cepat-cepat bisa meraih tujuh poin," kata anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Singgih dan Cici Ratna Mulya itu. "Mungkin itu yang menjadi bumerang bagi saya sehingga kesempatan bagus buat saya menadapatkan norma itu hilang, padahal sebelumnya saya sangat memimpikannya," kata Irene yang pada turnamen EWS Cup itu berada di urutan ketiga dengan mengumpulkan enam poin. "Saya seharusnya bisa lebih bersabar, toh yang saya hadapi dalam turnamen ini adalah pecatur-pecatur top di negaranya dan beberapa bergelar GM," tambah Irene yang setelah turnamen ini memastikan elo ratingnya yang tadinya 2217 akan meningkat menjadi 2259. Namun pada prinsipnya, kegagalan meraih norma grandmaster wanita serta menjuarai turnamen EWS Cup bagi Irene dapat menjadi bahan pelajaran. "Pada turnamen interanasional lainnya nanti untuk meraih norma grandmaster, saya akan membawa turnamen ini sebagai bahan pelajaran, karena nantinya akan lebih berat lagi, tapi prinsipnya saya tidak boleh putus asa hanya karena kurang beruntung di turnamen ini," tambah pecatur anggota tim putri Indonesia untuk Olimpiade Catur 2004 dan 2006 lalu ini. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007