Bandung (ANTARA News) - Survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI Network Denny JA) menyatakan sosok Dede Yusuf masuk dalam tiga besar kandidat Calon Gubernur Jawa Barat 2018 dan tingkat elektabilitasnya menyalip Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.

"Sosok Dede Yusuf itu berada di peringkat kedua dari sisi elektabilitas mengalahkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, Dede Yusuf hanya kalah dari Ridwan Kamil," kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Toto Izul Fatah, di Bandung, Sabtu.

Sebelumnya hasil survei dari sejumlah lembaga survei untuk Pilgub Jawa Barat 2018, nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi, selalu menjadi kandidat tiga besar calon gubernur.

Akan dari hasil survei yang digelar Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, nama Dede Yusuf justru mengungguli nama-nama yang unggul sebelumnya seperti Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.

Toto mengatakan dalam berbagai simulasi 21, 8, 5, sampai 4 nama calon gubernur, Ridwan Kamil menduduki posisi teratas tapi sosok pria yang biasa dipanggil Kang Emil ini belum memiliki nilai elektabilitas di atas 50 persen, atau belum bisa disebut sebagai matahari tunggal.

Menurut dia dalam simulasi 21 nama calon misaInya, Ridwan Kamil memperoleh 26,7 persen, disusul Dede Yusuf 20,1 perseb, Deddy Mizwar 19,2 persen, Aa Gym 10,09 persen, Dedi Mulyadi 9,7 persen, Uu Ruzhanul Ulum 5,1 persen, Rieke Diah Pitaloka 4,1 persen dan yang lainnya di bawah angka tersebut.

"Pun demikian dalam simulasi 8 calon, hasilnya Ridwan Kamil 29,6 persen, Dede Yusuf 24,0 persen, Deddy Mizwar 19,0 persen, Dedi Mulyadi 11,1 persen, Uu Ruzhanel Ulum 7,1 persen, Rieke 5,2 persen, yang lainnya di bawah 1 persen," kata dia.

Sedangkan untuk simulasi lima calon, Ridwan Kamil naik jadi 32 persen, Dede Yusuf 24,8 persen, Deddy Mizwar 19,5 persen, Dedi Mulyadi 12,9 persen, dan Uu 7,8 persen.

Sementara jika dikerucutkan lagi jadi simulasi empat calon, Ridwan Kamil meraih 34,2 persen, Dede Yusuf 28,3 persen, Deddy Mizwar 21,6 persen, dan Dedi Mulyadi 13,7 persen.

"Kami melihat Pilkada Jawa Barat 2018 akan diwarnai persaingan ketat. Seluruh figur yang potensial maju sebagai kandidat belum ada yang menjadi matahari tunggal," kata dia.

"Juga aspek elektabilitas Ridwan Kamil yang sudah resmi diusung Nasdem, dalam berbagai simulasi pun belum cukup perkasa karena masih dibawah 40 persen," kata Toto.

Ia menambahkan survei tersebut dilakukan pada 22-29 September 2017 dengan menggunakan metode standard, multi stage random sampling. Seluruh pemilih Jawa Barat dipilih secara random dengan jumlah responden 440 orang, dengan margin of error sebesar 4,8 persen.

"Jadi indikator Iain yang biasa kita lihat untuk melihat seberapa potensial seorang calon untuk menang dalam Pilkada adalah pada tingginya strong supporter atau pemilih militan," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan yang terjadi dalam survei Pilkada Jabar hingga saat ini, pemilih militan seluruh kandidat masih berada di bawah 20 persen sedangkan diluar pemilih militan, masih ada sekitar 52 persen pemilih yang masih ragu, rahasia, atau sudah punya pilihan tapi masih sangat mungkin berubah.

"Dan jumlah sebesar 52 persen itu biasa kita sebut dengan lahan tak bertuan," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017