Jakarta (ANTARA News) - Pesawat Batik Air teregistrasi PK-LBY jenis Boeing 737-800 NG dengan nomor penerbangan ID 6890 yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno - Hatta pukul 15.00 WIB menuju Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang mengalami cleair air turbulence sehingga seorang penumpang dan awak mengalami cidera.

Pelaksana Tugas Manajer Humas Lion Air Group Rama Aditya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, menjelaskan Clear Air Turbulance (CAT) adalah jenis goncangan yang kejadiannya tidak terkait dengan kehadiran awan.

"Pesawat terbang baiasanya mengalami guncangan saat melintas daerah berawan dan jarang mengalami guncangan pada saat terbang di cuaca tidak berawan, namun tidak dengan CAT, pesawat justru mengalami goncangan pada ruang udara yang tidak berawan dan tanda-tanda untuk kejadian seperti ini belum dapat dideteksi oleh instrument pesawat," katanya.

Akibat kejadian tersebut, satu penumpang dan satu awak kabin mengalami cedera, sedangkan penumpang dan awak pesawat lainnya dalam keadaan sehat walafiat.

Kedua korban langsung di bawa ke Klinik Kesehatan Bandara. Setelah dilakukan pengecekan diketahui penumpang atas nama Hoen Tjeng Ke mengalami patah tulang belakang dan awak kabin atas nama Sasi Yuni Triastuti mengalami patah kaki.

Kedua korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Grand Medistra untuk dilakukan perawatan lanjutan.

Penumpang lainnya setelah mengambil bagasi masing-masing langsung meninggalkan Bandara Kualanamu.

"Kami akan melakukan penanganan secara maksimal terhadap pelanggan dan awak kabin kami yang mengalami cedera akibat hal ini sebagai bentuk jaminan dan pelayanan dalam menjaga keselamatan dan keamanan, serta kenyamanan," kata Rama.

Pesawat itu yang mengangkut 114 penumpang dan tujuh awak pesawat mengalami goncangan yang cukup kuat atau "clear air turbulence" dalam cuaca yang tidak berawan. saat sedang terbang di wilayah udara Kabupaten Tobasa.

Pesawat yang di terbangkan Captain Rizky Nusa mendarat di Bandara Internasional Kualanamu pada pukul 17.20 WIB.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017