Jakarta (ANTARA News) - Vivo, merk ponsel asal China, kembali menyuguhkan ponsel swafoto untuk penggemarnya, kali ini melalui model V7+.

Konsep ponsel swafoto Vivo masih sama dengan pendahulunya, kamera depan memakai resolusi yang lebih mumpuni dibandingkan dengan kamera belakang.

Bodi dan layar

Layar besar masih dianggap memberikan pengalaman yang maksimal untuk mengakses ponsel. Vivo memakai tampilan FullView berbezel tipis untuk layar 5,99 inci. Rasio layar dengan badan ponsel sebesar 84,4 persen.

Berdasarkan pengalaman ANTARA News, ponsel ini agak sulit untuk dioperasikan dengan satu tangan, terutama jika ingin memilih aplikasi yang terletak di urutan paling atas layar.

Jika ingin sedikit lebih nyaman mengoperasikan dengan satu tangan, pengguna bisa mengatur ulang letak ikon aplikasi sesuai jangkauan jari tangan.

Resolusi layar V7+ berada di angka 1440 x 720 (HD+), tergolong rendah untuk layar sebesar itu. Sebagai perbandingan, Xiaomi Mi Mix 2, yang belum hadir di Indonesia, berlayar 5,99 inci dengan resolusi 1080 x 2160 pixel.

Tapi, tampilan layar Vivo V7+ sudah cukup tajam. Vivo juga memasang fitur Eye Protection agar layar terlihat nyaman saat dilihat di cahaya redup.

Vivo V7+ tampil tanpa home button, teknologi pemindai sidik jari diletakkan di bagian tengah belakang ponsel, sangat mudah dijangkau untuk membuka kunci maupun mengambil swafoto.

Ponsel unibodi berbahan metal ini mendukung kartu SIM ganda, serta terdapat slot untuk kartu memori.

Kamera

Vivo mengunggulkan kamera depan mereka yang sebesar 24 megapixel dengan bukaan f/2.0 bagi para pecinta swafoto.

Dengan resolusi sebesar itu, hasil swafoto terlihat tajam dan cerah tanpa harus menggunakan efek Face Beauty 7.0 yang sudah terpasang di fitur kamera V7+.









Swafoto juga terlihat cerah saat digunakan di kondisi cahaya redup berkat fitur selfie softlight.

Meski pun berkamera depan tunggal, V7+ memiliki fitur bokeh untuk menghasilkan efek kabur pada latar foto. Efek ini juga berlaku jika berswafoto lebih dari satu orang.

Efek bokeh dapat dinikmati jika sudah mengaktifkan Face Beauty, tapi, pengguna tidak bisa mengatur tingkat keburaman gambar sebelum maupun sesudah gambar diambil.












Kamera belakang Vivo V7+ seperti kamera sekunder karena memiliki resolusi yang lebih kecil, yaitu 16MP bukaan f/2.0.

Kamera belakang juga memiliki Face Beauty, ditambah dengan Panorama, Ultra HD, Slow Motion, Time Lapse dan modus kamera Professional yang dapat mengatur ISO, White Balance dan fokus secara manual.






Face Acces

Vivo turut meramaikan teknologi pemindai wajah sebagai salah satu fitur keamanan di ponsel, dengan membuat Face Acces.

Saat mendaftarkan wajah, ponsel akan merekam ciri khas pada wajah saat pemindaian. Membuka kunci dengan Face Access cukup cepat, Vivo mengklaim hanya butuh 1 detik.

ANTARA News mencoba membuka kunci dengan Face Access saat memakai kacamata, ponsel mampu mengenali dan langsung membuka. Perbandingan dengan Samsung Galaxy Note 8, pemindai wajah tidak mampu mengenali jika memakai aksesoris yang signifikan dibandingan dengan wajah yang didaftarkan.




Dapur pacu

V7+ didukung oleh chipset dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 450 Octa-core dengan kecepatan 1,8GHz dan RAM 4GB dan kapasitas penyimpanan internal 64GB. Penyimpanan internal dapat diperluas hingga 256GB.

Kapasitas baterai V7+ sebesar 3.225mAh, saat penggunaan normal sehari-hari untuk menelepon, berselancar internet, memotret dan membalas e-mail mampu bertahan di atas 10 jam.

Vivo tidak membekali V7+ dengan teknologi fast charging, perlu sekitar 2 jam untuk mengisi daya dari 0 hingga 100 persen.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017