Nganjuk (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, menangani kecelakaan pengendara sepeda motor di Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

"Kami sudah tangani kecelakaan tersebut. Saat ini, jenazah sudah dibawa oleh keluarganya," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Nganjuk Iptu Roni Andreas saat dikonfirmasi, Senin.

Ia mengatakan, kecelakaan itu terjadi di jalan umum Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Korban dua orang berboncengan sepeda motor Honda Vario dengan Nomor Polisi AG 4572 BV. Mereka antara lain Lilin Andrianie (43), warga Kelurahan/Kecamatan Ngronggo, Kota Kediri dan Novemiyana Rachmawadi (40), warga Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kediri.

Kecelakaan tersebut bermula dari mereka dengan sepeda motornya melaju dari arah selatan ke utara dengan kecepatan sedang. Saat sampai di lokasi kejadian yang sering disebut tikungan singokromo, diduga kendaraan mengalami selip, sehingga terjatuh ke jurang. Keduanya meninggal dunia di lokasi kejadian dengan luka yang cukup serius. Terlebih lagi, saat itu cuaca sedang hujan.

"Kondisi jalurnya memang curam dan menikung. Kemungkinan pengendara kurang menguasai medan jalan yang mengakibatkan pengendara tidak dapat menguasai kendaraannya hingga akhirnya sepeda motor yang dikendarainya terperosok ke dalam jurang dan terjadilah laka lantas yang mengakibatkan korban meninggal dunia," katanya menjelaskan.

Polisi juga langsung ke lokasi dan mengevakuasi tubuh korban dan membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan "Visum et repertum". Di tubuh korban memang terdapat luka yang cukup parah, terutama pada bagian kepala.

Keluarga juga langsung diberi kabar oleh polisi. Mereka kaget dengan kejadian yang menimpa anggota keluarga mereka dan langsung menyusul ke rumah sakit. Saat ini, jenazah keduanya sudah dibawa ke rumah duka di Kota Kediri, dan segera dimakamkan.

Polisi mengimbau pengendara berhati-hati saat berkendara, terlebih lagi cuaca sedang turun hujan. Pengendara diharapkan untuk tidak buru-buru, terutama ketika di jalan yang turun atau berbelok tajam, sehingga bisa mengantisipasi kecelakaan.

(T.KR-DHS)

(T.KR-DHS/B/T007/T007) 25-12-2017 20:37:38

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017