Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian memberikan bantuan peralatan praktikum minimum senilai Rp. 35 Milyar untuk 74 SMK, kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.





“Hal tersebut untuk mendukung implementasi hasil penyelarasan kurikulum,” kata Airlangga pada Pertemuan Guru, Dosen dan Widyaiswara di bawah Balai Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Perindustrian di Jakarta, Rabu.




Diketahui, telah dilakukan penyelarasan kurikulum untuk 34 kompetensi keahlian bidang industri di SMK, yang disesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri, di mana telah disiapkan modul pembelajarannya.




Pada 2018, Kemenperin juga mengalokasikan anggaran untuk peningkatan kompetensi guru bidang produktif melalui pelatihan dan magang.




Program itu bekerja sama dengan ITE Singapura, Formosa Training Center Taiwan, industri dan lembaga pelatihan teknis untuk sebanyak 1.900 orang, serta fasilitasi “silver expert” sebanyak 50 orang.




Hal tersebut sebagai tindak lanjut pelaksanaan program keterkaitan dan keterhubungan atau link and match pendidikan vokasi dengan industri yang beroperasi di Indonesia.




“Selain itu, tugas lain yang tidak kalah penting adalah pembangunan politeknik dan akademi komunitas di kawasan industri atau wilayah pusat pertumbuhan industri (WPPI) sebagai salah satu amanat dari UU Nomor 3 tahun 2014,” ungkap Airlangga.




Pembangunan lembaga pendidikan di kawasan industri dan WPPI bertujuan untuk mendorong pertumbuhan investasi industri melalui penyediaan SDM lokal yang kompeten.




Selain itu, untuk memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan industri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan menjadi tenaga kerja industri.




Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017