Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyisipkan materi tentang lingkungan hidup dalam kurikulum pendidikan tingkat taman kanak-kanak (TK( hingga sekolah menengah atas (SMA) pada tahun ini.

"Ini merupakan langkah dini mencegah kerusakan alam. Pasalnya Kabupaten Bekasi merupakan daerah kawasan industri dan rentan terhadap masalah lingkungan," kata Kepala Disdik Kabupaten Bekasi MA Supratman di Kabupaten Bekasi, Jumat.

Menurut dia, masyarakat Bekasi hidup di antara ribuan pabrik yang berdiri di setiap sisi Kabupaten Bekasi. Dan dalam faktor ini yaitu kurangnya pengertian tentang lingkungan hidup pada masyarakat dapat berakibat fatal.

Oleh sebab itu dengan menyematkan maupun memupuk anak-anak didik melalui kurikulum tersebut diupayakan dapat mencegah adanya kerusakan lingkungan.

Hal itu sudah harus mulai ditanamkan sejak dini, dimana peran penting dari unsur kehidupan adalah lingkungan hidup yang telah memberikan segala aspek bagi manusia.

"Ini bisa terlihat dari tanah, air dan mineral-minetal yang terkandung guna kepentingan manusia pada umumnya. Dengan adanya kurikulum tersebut tentunya berharap kepada anak didik agar dapat berguna di masa depan," katanya.

Ia menambahkan pendidikan lingkungan hidup merupakan bagian dari realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bekasi 2018-2022 dengan tajuk Bekasi Bersinar atau Berdaya saing, Sejahtera, Indah dan Ramah Lingkungan.

Penerapan pendidikan lingkungan hidup sudah disetujui melalui keputusan Bupati Bekasi. Penerapan muatan lokal berbasis lingkungan hidup tidak terlepas dari fakta di lapangan. Berdasarkan tinjauan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, seluruh sungai kini telah tercemar dengan berbagai tingkatan.

Selain itu kondisi serupa pun terjadi pada udara di daerah setempat. Namun hal itu tidak hanya penerapan secara teori, tetapi juga praktik guna menciptakan hubungan yang sesuai atau dinamis.

Supratman menjelaskan pendidikan lingkungan hidup tidak berdiri sendiri seperti muatan lokal bahasa daerah. Pendidikan lingkungan hidup akan disisipi pada setiap mata pelajaran, tidak hanya pelajaran yang berkaitan dengan alam.

Seperti halnya biologi, yang lebih terikat tentang bagaimana pelestarian lingkungan serta penerapannya sesuai dengan kondisi daerah ini saat ini.

Tidak hanya itu, pendidikan lingkungan hidup juga diterapkan pada mata pelajaran lain semisal PPKN atau Kewarganegaraan.

Supratman mengatakan dengan adanya kurikulum itu, anak didik diharapkan menjadi pribadi yang peduli kepada lingkungan.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018