Jakarta (ANTARA News) - Produk-produk berbasis kearifan lokal sangat diminati oleh pasar global, demikian disampaikan Heru Santoso, Wakil Presiden Direktur PT Panasonic Manufacturing Indonesia.


“Kearifan lokal memang sangat diminati oleh pasar global, karena menjadi ciri khas dari suatu produk yang kemudian mencerminkan negara tertentu,” kata Heru di Jakarta, Kamis.

Salah satunya adalah produk radio “jadul” bertransistor, yang disulap dengan sentuhan kearifan lokal oleh salah satu industri kerajinan dalam negeri yakni Kriya Nusantara, sehingga harganya bisa 10 kali lipat dari harga sebelumnya.

CEO Kriya Nusantara Abdul Sobur menceritakan, pihaknya bekerja sama dengan Panasonic dan perhimpunan pengusaha asal Jepang untuk memproduksi radio “jadul” menjadi sebuah barang seni yang bernilai tinggi, dengan mendesainnya menggunakan motif-motif batik, rotan dan kayu khas Indonesia.

“Radio yang menggunakan transistor kan sudah tidak digunakan oleh masyarakat, nah oleh Panasonic itu diberikan ke saya dan dengan teknologi dari Jepang, kami menyulapnya menjadi tidak hanya radio, namun sebuah barang seni,” ungkap Sobur.

Art Radio & Audio besutan industri dalam negeri tersebut menggunakan merek terdahulunya “Cawang” yang diproduksi oleh ayah dari mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Thayeb Mohammad Gobel.

Selain radio, Kriya Nusantara juga memproduksi music box berbahan kayu yang diberi sentuhan batik dengan memperdengarkan berbagai macam lagu nusantara, di antaranya Bengawan Solo dan Sepasang Mata Bola.

Produk lainnya yang juga diberi sentuhan kearifan lokal adalah parfume box, yakni kotak penyimpanan minyak wangi bermotif batik dengan desain mewah. Menurut Sobur, motif yang mengedepankan kebudayaan lokal itu didesain oleh Sumber Daya Manusia (SDM) andal Tanah Air.

“Kami yang mendesainnya, kemudian menggunakan teknologi yang diberikan Jepang. Jadilah barang seni yang bermanfaat dan bernilai ini,” ungkapnya.

Berbagai produk tersebut masih diekspor ke beberapa negara, seperti Jepang dan Timur Tengah hingga saat ini.

“Kearifan lokal itu dari sini (hati), kemauan dan moral untuk membangun semangat kemajuan bagi bangsa dan negara,” tukas Sobur.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018