Jakarta (ANTARA News) - Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengakui hingga saat ini, program "Jakarta Great Sale" (JGS) tidak pernah melibatkan maskapai penerbangan domestik, padahal potensinya untuk mempromosikan kegiatan itu sangat terbuka. "JGS yang digagas Pemda DKI tak pernah melibatkan atau berkoordinasi dengan kami. Padahal, jika jeli, penumpang dari daerah bahkan luar negeri bisa diarahkan untuk menikmati JGS," kata Sekjen INACA, Tengku Burhanuddin saat dihubungi di Jakarta, Jumat. Progam JGS merupakan salah satu terobosan pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya menarik wisatawan domestik dan asing berkunjung ke Indonesia, khususnya Jakarta. JGS sendiri yang dirintis sejak 2003 ini digelar mulai 14 Juni-14 Juli 2007, bertepatan dengan HUT Kota Jakarta ke-480. Target omzetnya minimal Rp4,6 triliun, sama seperti omzet tahun lalu. Oleh karena itu, Tengku, niat pemerintah pusat atau Pemda DKI untuk mengajak wisatawan dalam negeri (di luar Jakarta) dan luar negeri, tidak pernah serius. "Mereka masih ego sektoral, gaungnya tidak terdengar," katanya. Tidak hanya itu, lanjut Tengku, geliat JGS sangat tampak tidak dipersiapkan dengan serius, terbukti ketika penumpang turun di Bandara Soekarno-Hatta tidak ada brosur atau selebaran tentang JGS. Taksi dan Bus DAMRI bandara pun tidak terlihat ada informasi JGS. "Faktanya juga penumpang pesawat tidak tahu hotel dan pusat perbelanjaan mana saja yang menggelar JGS," katanya. Tengku juga menambahkan, fakta di lapangan menunjukkan, JGS tak pantas digelar karena di lapangan, tidak semua pusat perbelanjaan menggelar JGS. "Toko-toko yang gelar JGS juga sedikit, lebih banyak yang tidak," katanya. "Sementara, penumpang domestik pada saat liburan ini, semua pesawat yang menuju Jakarta penuh. Tapi, sayang, ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal," kata Tengku. Padahal, kata Tengku, seandainya ada kerjasama yang baik, barangkali penumpang domestik ke Jakarta makin banyak sebab ada penawaran menarik antara lain dengan diskon tiket dan lain sebagainya. Dari 51 maskapai domestik (jadwal dan non-jadwal), sebagian besar adalah anggota INACA. Penumpang domestik 2006 telah mencapai 39 juta orang dan per tahun diprediksikan tetap tumbuh rata-rata di atas 20 persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007