Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham Tokyo ditutup melemah pada Rabu, meski mengalami kenaikan pada awal perdagangan, akibat tertekan apresiasi yen terhadap dolar AS menekan sentimen investor dan menyeret saham-saham eksportir serta pasar secara keseluruhan lebih rendah.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) turun 90,51 poin atau 0,43 persen, dari tingkat penutupan Selasa (13/2), menjadi mengakhiri perdagangan di 21.154,17 poin, menandai penutupan terendah sejak 12 Oktober 2017.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo, turun 14,06 poin atau 0,82 persen, menjadi berakhir pada 1.702,72 poin.

Saham-saham menguat pada awal perdagangan didukung kenaikan semalam di Wall Street, kata para analis pasar.

Namun mereka menambahkan bahwa ketika Nikkei turun di bawah garis 21.000 pada perdagangan sore, para investor menjadi waspada terhadap prospek saham-saham domestik menyusul pengaruh volatilitas global baru-baru ini di pasar.

Para pelaku pasar lokal juga mengatakan, apresiasi yen terhadap dolar AS lebih lanjut merangsang sentimen pasar di perdagangan sore dan mengirim saham-saham eksportir, yang memiliki pengaruh luas pada pasar yang lebih luas, lebih rendah.


Perusahaan-perusahaan Jepang yang memiliki eksposur ke pasar luar negeri umumnya menyukai yen yang lebih lemah, karena meningkatkan keuntungan saat dipulangkan dan mengangkat prospek pendapatan dan daya saing secara keseluruhan.

Yen yang kuat berlawanan dengan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan ekspor Jepang.

Saham-saham peralatan transportasi, transportasi laut dan logam non besi paling banyak mencatat penurunan pada saat penutupan, dengan jumlah saham jatuh mengalahkan yang maju, sebanyak 1.581 saham berbanding 432 saham di papan utama, sementara 52 saham berakhir tidak berubah.

Di papan utama, 1.842,29 juta saham berpindah tangan, turun dari volume pada Selasa (13/2) sebanyak 1.962,39 juta saham, dengan nilai transaksi untuk hari ini mencapai 3.445,0 miliar yen (32,07 miliar dolar AS).

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018