Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat diminta untuk membantu Pemerintah Indonesia secara proporsional dalam menyelesaikan isu separatisme Republik Maluku Selatan yang akhir-akhir ini mencuat, menyusul insiden usaha pengibaran bendera RMS di hadapan Presiden Yudhoyono akhir Juni lalu. "Pemerintah Amerika harus membantu Indonesia selesaikan isu RMS, tentunya secara proporsional dan tidak mencampuri urusan dalam negeri," kata Anton bin Ngenget (73), warga asal Bogor yang melakukan aksi demonstrasi seorang diri di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Jumat. Aksinya banyak mendapat perhatian pemakai jalan karena berbeda dengan unjukrasa yang biasa dilakukan oleh sekelompok orang, Anton yang usianya tergolong tidak muda lagi dan berambut putih itu justru melakukannya seorang diri. Ia mengatakan Pemerintah AS seharusnya dapat membantu penangkapan tokoh RMS yang melarikan diri ke luar negeri, Alex Manuputti. "Bila dimungkinkan kerjasama menangkap buronan koruptor dan teroris, mengapa untuk yang ini tidak," katanya. Anton yang tinggal di Tenjolaya yang berprofesi sebagai petani itu mengatakan di sisi lain pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan agar lebih memperhatikan fenomena-fenomena terkait isu separatisme baik di Maluku maupun Papua. "Ibarat main catur, jangan sampai pemerintah Indonesia lengah dan kalah langkah," ujarnya. Anton yang berencana melakukan aksi demonstrasi tunggal hingga pukul 12.00 WIB itu berdiri di seberang Kedutaan Besar AS di balik pembatas garis polisi dengan membawa spanduk bertuliskan "Apakah Pemerintah AS akan membantu Polri menangkap Alex Manuputti di AS". "Memang di ijin kepolisian, saya berdemo hingga jam 12 siang, namun saya akan melihat kondisi dan kekuatan fisik saya dulu," kata pria yang mengaku sudah berulang kali melakukan aksi demonstrasi tunggal di depan keduataan besar negari Paman Sam itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007