Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menilai tantangan terbesar pembangunan kawasan desa adalah defisit penguasaan desa atas sumber daya ekonomi.

"Desa selama ini surplus sumber daya ekonomi, namun masih defisit penguasaan atas sumber daya ekonomi itu," kata Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kemendes, Ahmad Erani Yustika, dalam seminar nasional, di Jakarta, Kamis.

Ahmad mengatakan segala aset produktif dan faktor produksi ekonomi terpenting berada di desa, misalnya pertanian dan sumber daya alam. Namun, penguasaan sumber daya itu tidak ada di genggaman masyarakat desa.

"Kalau kami berkunjung ke desa dengan basis perkebunan, bisa 95 persen sumber daya ekonomi tidak dalam genggaman desa," kata dia.

Ahmad menilai program reforma agraria dan perhutanan sosial yang sedang didorong oleh pemerintah merupakan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Kemendes akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang agar program tersebut berhasil.

"Bila ingin memastikan 50 persen warga desa punya kesempatan untuk stimulasi kesejahteraan ekonomi, penguasaan aset menjadi penting. Sementara kita tidak banyak berinvestasi untuk mendorong agar distribusi itu terjadi," ujar dia.
 

Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018