Jakarta (ANTARA News) - Wika Realty, anak perusahaan BUMN kontruksi PT Wijaya Karya Tbk, dipastikan bakal go public atau melakukan panawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, di Jakarta, pada Selasa mengatakan bahwa anak usaha BUMN itu bakal melepas sekitar 25 persen sahamnya ke publik melalui mekanisme IPO.

"IPO menjadi opsi sebagai sarana bagi perusahaan properti untuk menggalang dana jangka panjang," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi pasar modal saat ini yang kondusif menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan bagi perusahaan melakukan IPO. Di sisi lain, ketersediaan dana di pasar yang masih baik juga turut menjadi perhatian bagi perusahaan dan penjamin pelaksana emisi.

"Jika market sedang dalam kondisi bagus saat ini, sebagian perusahaan berencana melepas saham ke publik," ujarnya.

Direktur Keuangan dan Human Capital Wika Realty, Adang Hamdani mengatakan bahwa perseroan akan menggunakan dana hasil dari aksi korporasi itu untuk ekspansi bisnis agar kinerja tetap positif.

"Kita akan lepas 25 persen," katanya usai melakukan paparan kepada BEI.

Sebelumnya, Executive Vice President Head of Privatization BEI, Saptono Adi Junarso mengatakan selain anak BUMN, terdapat juga tiga perusahaan rintisan (startup) yang menyandang status unicorn sedang mempertimbangkan untuk melaksanakan IPO pada tahun ini. Ketiga perusahaan tersebut adalah Bukalapak, Go-Jek dan Tokopedia.

Ia mengemukakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan manajemen perusahaan rintisan itu. Namun, masih terdapat beberapa kendala, diantaranya mengenai valuasi aset tak berwujud (intangible asset).

"Kita sedang berdiskusi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) agar intangible asset itu bisa divaluasi. Semoga bisa sehingga mempermudah IPO. Aset perusahaan itu bentuknya seperti aplikasi dan software, kita berharap aturannya keluar tahun ini," katanya.

Baca juga: Pasar saham terpuruk, Wika Realty tunda IPO

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018