Teruslah menjadi yang terbaik dan teruslah berlatih demi Indonesia."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) telah meresmikan Pembukaan Kejuaraan Nasional Wushu Junior dan Senior Piala Bergilir Presiden RI Joko Widodo dan Piala Raja Hamengkubuwono X di GOR Amongraga, Yogyakarta, yang akan menjadi ajang seleksi para atlet terbaik yang bakal diikutsertakan dalam Asian Games 2018.

“Kejurnas wushu ini bisa menjadi evaluasi dan penjaringan untuk atlet tingkat nasional. Nantinya, atlet dari kejurnas ini juga bisa menjadi pelapis para atlet senior. Selain itu, targetnya tentu buat tim Asian Games 2018, Agustus mendatang,” kata Airlangga, yang juga Menteri Perindustrian RI, melalui keterangan pers di Jakarta, Minggu.

Airlangga juga mengapresiasi adanya para peserta junior yang berbakat. 

“Ada anak-anak yang usianya empat tahun, tapi mereka sudah bisa menampilkan kemampuan bagus. Anak-anak ini memang sangat luar biasa. Masa depan mereka bakal menjadi atlet Indonesia yang sangat tangguh,” tuturnya.

Ia mengaku bangga dengan tema Kejurnas wushu di Yogyakarta ini, yaitu The Best Never Rest (yang terbaik tak pernah istirahat).

“Temanya sesuai dengan jiwa Wushu. Teruslah menjadi yang terbaik dan teruslah berlatih demi Indonesia,” jelasnya. Kejurnas wushu ini berlangsung selama 29 Maret-3 April 2018.

Sebelum pembukaan Kejurnas, pada sore harinya, Airlangga bersama Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan Bapak Wushu Indonesia IGK Manila melakukan pawai dan kirab budaya mulai dari jalan Malioboro hingga GOR Amongraga.

Kegiatan tersebut sekaligus mengarak Piala Presiden dan Piala Raja yang juga diikuti deretan para peserta atlet wushu Kejurnas dengan menggunakan kereta kuda dan memakai pakaian daerah masing-masing. Sepanjang jalan, banyak masyarakat yang menyambut dengan antusias.

Airlangga menegaskan, wushu merupakan salah satu cabang olahraga yang diandalkan oleh Indonesia. Alasannya, di berbagai kejuaraan tingkat internasional, tim wushu Indonesia mampu meraih medali emas. 

Misalnya, dalam kejuaraan wushu disiplin sanda di Moskow, Rusia pada 16-20 Februari 2018, tim Merah Putih merebut tiga medali emas, dua perak, dan satu perunggu.

Sebelumnya, pada Kejuaraan Dunia Wushu ke-14 di Kazan, Rusia yang dilaksanakan pada 28 September-3 Oktober 2017 dengan diikuti sebanyak 60 negara, Indonesia mampu mengumpulkan satu medali emas, empat perak, dan satu perunggu. 

Prestasi ini menempati Indonesia di peringkat ke-4 dengan menurunkan 15 atlet, yang terdiri dari 9 atlet Taoli dan 6 atlet tarung.

“Bahkan, tim Wushu Indonesia juga berhasil mencapai target dengan meraih tiga medali emas pada ajang SEA Games 2017 di Malaysia,” imbuhnya. 

Airlangga meyakini, seluruh atlet wushu Indonesia telah memiliki mental juara sehingga mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Untuk itu, PB Wushu Indonesia terus memacu semangat para atlet binaannya agar tetap menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. 

“Kami terus monitor perkembangannya melalui berbagai pelatihan baik di dalam maupun luar negeri. Kemudian, kami juga menjaga kesehatan dan kekompakan tim,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga meminta kepada semua atlet wushu yang ikut dalam Kejurnas untuk menampilkan hasil latihan terbaiknya. Selain itu, harus menjaga sportivitas dalam bertanding.

“Sebagai tuan rumah Asian Games, kita harus sukses dalam penyelenggaraan dan prestasi. Wushu menjadi salah satu cabang andalan untuk mendulang emas di Asian Games 2018," demikian Airlangga Hartarto.

Kejurnas Wushu Piala Presiden dan Hamengku Buwono IX tahun ini menjadi rekor peserta terbanyak dengan total 726 atlet dari 26 provinsi di Indonesia.

Provinsi yang mengirimkan atletnya adalah Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Papua.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018