Jakarta (ANTARA News) - PT Batan Teknologi segera meluncurkan produk baru, yaitu radioaktif jenis Cobalt-60 untuk kepentingan industri poliaromatik, perminyakan, dan peleburan baja pada akhir 2007. "Setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir kami akan segera melaunching Cobalt-60 yang amat besar potensinya untuk mendukung sektor industri," kata Direktur Produksi PTB Batan Teknologi, Bambang Purwadi, kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, radioaktif jenis Cobalt-60 sangat diperlukan dalam industri poliaromatik, perminyakan, dan peleburan baja dan selama ini Indonesia mengimpornya dari luar negeri. Oleh karena itu, bila Cobalt-60 dapat diproduksi sendiri maka akan sangat menguntungkan apalagi bahan radioaktif tersebut sangat potensial. "Cobalt-60 banyak fungsinya di antaranya untuk inspeksi kolom scanning suatu radioisotop," katanya. Selain itu, Cobalt-60 juga digunakan untuk mengukur tinggi bagian dalam kolom tanpa melihat seperti dalam bejana besar, peleburan baja, pulp kertas atau bejana yang isinya bubur baja. Pihaknya juga akan segera menandatangani kerjasama dengan Jepang untuk mengolah sumber lemak yang digunakan untuk pemandian di negeri itu. "Saat ini masih menunggu perizinan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir," kata Bambang. PTB Batan Teknologi hingga kini merupakan produsen radioisotop dan radiofarmaka untuk kepentingan kedokteran nuklir, industri, dan berbagai macam pengembangan lain. Perusahaan BUMN itu juga memproduksi bahan bakar nuklir untuk reaktor di Serpong, Tangerang, Banten.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007