Jakarta (ANTARA News) - Bank Mandiri mencatatkan peningkatan laba sebesar Rp12,2 triliun atau tumbuh 28,7 persen pada semester I-2018, lebih baik dari pencapaian pada semester I-2017 sebesar Rp9,5 triliun.
       
"Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan 'fee based income' 18,1 persen dan penurunan biaya CKPN 15,4 persen," kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
       
Hery menjelaskan peningkatan laba ini menunjukkan adanya perbaikan kualitas dalam penyaluran kredit dan upaya untuk menekan terjadinya kredit bermasalah (NPL).
       
"Penurunan biaya CKPN tersebut merupakan cerminan progres Bank Mandiri dalam menurunkan NPL, melakukan 'collection', serta kedisiplinan restrukturisasi kredit," ujarnya.
       
Selain itu, tambah dia, upaya yang juga telah dilakukan untuk mendorong pertumbuhan laba dalam periode ini adalah dengan mendorong efisiensi di berbagai sektor.
       
"Kita juga melakukan efisiensi, seperti mengurangi pembukaan kantor cabang, karena kita fokus meningkatkan produktivitas cabang dan menurunkan biaya operasional," kata Hery.
       
Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp762,5 triliun atau tumbuh 11,8 persen pada semester I-2018, dibandingkan periode semester I-2018 sebesar Rp682 triliun.
       
Pertumbuhan kredit ini hampir sama dengan rata-rata pertumbuhan kredit Bank Mandiri selama lima tahun terakhir sebesar 11,9 persen.
       
Laju positif itu didukung oleh pertumbuhan kredit segmen korporasi besar sebesar 22,2 persen dan kredit segmen mikro sebesar 24,8 persen menjadi Rp296,8 triliun dan Rp90,6 triliun. 
       
Kinerja tersebut didukung oleh rasio kredit bermasalah (NPL) yang membaik dari 3,82 persen pada semester I-2017 menjadi 3,13 persen pada semester I-2018.
       
Kondisi tersebut memangkas alokasi biaya pencadangan Bank Mandiri menjadi Rp7,9 triliun dari Rp9,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
       
Dana murah Bank Mandiri juga telah mencapai Rp519 triliun dengan rasio dana murah terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar 64,60 persen.
       
Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp25,9 triliun menjadi Rp332,1 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp2,7 triliun menjadi Rp186,7 triliun. 
       
Bank Mandiri mencatatkan DPK sebesar Rp803 triliun atau tumbuh 5,5 persen pada semester I-2018, dibandingkan periode semester I-2017 sebesar Rp760,9 triliun.
       
"Kinerja solid tersebut menunjukkan bahwa Bank Mandiri telah melakukan perbaikan signifikan baik dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis, meskipun kondisi perekonomian eksternal masih belum sepenuhnya kondusif," kata Hery.

Baca juga: Bank Mandiri operasionalkan 349 cabang di libur pilkada
Baca juga: Mandiri lanjutkan rencana buka cabang Filipina

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018