Kalau pameran kerja langsung, keuggulannya, para pelamar dapat berdiskusi dengan perwakilan dari perusahaan, jadi masing-masing punya gambaran lebih jelas mengenai sasaran yang diharapkan."
Jakarta (ANTARA News) - Pameran kerja yang mempertemukan langsung pelamar dengan perusahaan dianggap masih efektif untuk menjaring pegawai di tengah banyaknya aplikasi dan laman pencari kerja yang tersedia di dunia maya.

"Pameran kerja secara langsung (offline) saya pikir cukup efektif untuk mempertemukan kandidat pegawai dengan perusahaan, karena mereka (penyedia kerja) juga punya target (untuk mendapatkan calon pegawai) dari acara ini," kata penyelenggara "Indonesia Career Expo Jakarta 2018" Daniel dari Maxi Organizer saat ditemui di sela kegiatannya di Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan, Jumat.

Menurut Daniel yang sudah ratusan kali mengadakan pameran kerja, efektivitas dari kegiatan itu dapat dilihat dari dua faktor.

"Satu, kita melihat dari sisi kualitas pengunjung, dan dari target company (perusahaan) di mana mereka punya sasaran untuk mendapatkan kandidat dalam acara ini," terang Daniel.

Artinya, ia menjelaskan, acara pameran cukup efektif menjaring kandidat pegawai, karena dari dua sisi memiliki target yang harus dipenuhi.

"Dari sisi pengunjung pameran, mereka ingin melamar ke sebanyak mungkin perusahaan yang berpartisipasi. Sementara itu, perusahaan juga harus mendapatkan kandidat dari pameran ini, karena kalau tidak mereka akan protes ke panitia," tambahnya.

Akan tetapi, Daniel menambahkan, tidak semua pengunjung pasti diterima atau dipanggil untuk proses seleksi kerja lebih lanjut oleh perusahaan.

"Karena ini orangnya banyak tidak mungkin semua dapat terakomodasi. Dalam arti tidak mungkin 10 ribu orang (pelamar) itu keterima. Mungkin keterima cuma 500 orang, tapi balik lagi dari kualitas yang bersangkutan," terang Daniel.


Kelebihan dan Kekurangan

Di kesempatan berbeda, Corporate Marketing JobStreet Indonesia Meriyana yang turut mendukung acara "Indonesia Career Expo Jakarta 2018" mengatakan, pameran kerja secara langsung atau melalui internet punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Aplikasi dan laman internet penyedia jasa pencari kerja memudahkan para pelamar dan perusahaan untuk saling bertemu. Pelamar tinggal mengirim berkasnya secara online (daring), dan menunggu hasil tinjauan dari perusahaan," jelas Meriyana di Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan, Jumat.

Begitupun dengan pihak penyedia kerja, mereka tidak perlu memeriksa tumpukan kertas lamaran, karena proses seleksi dapat dilakukan lebih ringkas dan sederhana melalui gawai.

"Bayangkan, jika perusahaan masih harus melakukan proses seleksi dengan kertas lamaran, dan ada 10 ribu tumpukan dokumen yang perlu disortir serta diperiksa lebih lanjut. Jika melalui aplikasi dan laman internet, semua kerumitan itu dapat dipecahkan dengan fitur filter (saring)," tambahnya.

Akan tetapi, aplikasi dan laman internet memang memiliki kelemahan dalam mempertemukan secara "tatap muka" antara pelamar dan penyedia kerja.

"Kalau pameran kerja langsung, keuggulannya, para pelamar dapat berdiskusi dengan perwakilan dari perusahaan, jadi masing-masing punya gambaran lebih jelas mengenai sasaran yang diharapkan," terang Meriyana.

Indonesia Career Expo Jakarta 2018 yang diselenggarakan selama dua hari, 20-21 Juli di Smesco Exhibition Hall, Jakarta Selatan, diikuti oleh 75 perusahaan nasional dan multinasional dari berbagai sektor.

Pengunjung diperkenankan masuk pameran tanpa dipungut biaya, tetapi tiket masuk didapatkan setelah bukti unduh aplikasi "Jenius" -- sebuah fitur perbankan dari Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN) -- diperlihatkan ke panitia.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018