Surabaya (ANTARA News) - Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto, di Surabaya, Senin, menjenguk 13 anggota Marinir TNI Angkatan Laut (AL) yang menjadi tersangka kasus penembakan yang menewaskan warga di Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim). Panglima TNI datang menemui anggotanya yang ditahan di Markas Polisi Militer TNI AL (Pomal) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya itu, didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksda TNI Moekhlas Sidik, serta Komandan Korps Marinir (Kormar) Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono. Panglima menemui ke-13 tersangka dengan menanyakan kondisi mereka selama dalam penahanan. Selain memberikan nasehat, ia juga memberi kesempatan kepada para tersangka menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan. Pada kesempatan itu, para tersangka mengemukakan bahwa mereka diberi kesibukan oleh penyidik Polisi Militer AL (Pomal, antara lain dengan melakukan olahraga pagi. Salah seorang tersangka menyampaikan kepada Panglima TNI bahwa apa yang mereka lakukan semata-mata bertujuan untuk mempertahankan aset negara. Pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa, karena massa saat itu anarkis dan hendak menyerang mereka. "Karena itu ke depan, anggota yang bertugas dalam menangani masalah yang sama diberi petunjuk teknis yang dapat dijadikan pegangan prajurit, jika menghadapi aksi anarkis yang membahayakan," ucapnya. Djoko Suyanto mengemukakan bahwa kedatangannya ke markas Pomal itu untuk menengok langsung kondisi prajurit Marinir yang kini menjadi tersangka. "Namun demikian, kedatangan saya tidak hendak mempengaruhi jalannya proses hukum yang sedang berjalan. Mereka harus tetap mengikuti proses dan prosedur hukum yang berlaku," demikian Panglima TNI. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007