Denpasar (ANTARA News) - Jumlah wisatawan asal Rusia yang melakukan kunjungan dengan tujuan utama berlibur ke Bali meningkat tajam dari 6.226 orang (Januari-Juni) 2005 menjadi 18.473 orang periode sama 2007, begitu pula dengan turis India. "Saya gembira dan kagum atas niat masyarakat Rusia yang menginginkan lebih mendalam menyaksikan langsung kegiatan seni budaya dan adat istiadat masyarakat Bali," kata Gubernur Bali Dewa Made Beratha, di Denpasar Senin. Semakin banyak turis Rusia datang ke pulau Dewata tentu berkat peran serta semua komponen pariwisata yang ada termasuk para seniman setempat yang dikirim secara khusus sebagai duta seni untuk mengajar tabuh dan tari Bali di sana. Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar misalnya mengirim sejumlah dosen maupun alumnusnya ke sejumlah kedutaan besar RI di mancanegara, termasuk Ida Bagus Nyoman Mas, SS. Kar, dosen Fakultas Seni Pertunjukan ISI Ke Kedubes RI di Rusia. Pria yang memiliki darah seni ini dinilai cukup berhasil mengajarkan tari kecak kepada mahasiswa dan masyarakat pencinta seni Bali di Moskow, dan ini salah satu sebab turis negeri beruang merah itu terdorong untuk berlibur ke Bali. Gubernur Dewa Beratha mengatakan, pihaknya juga menyambut baik dari turis India yang semakin bertambah banyak yang melakukan plesiran ke pulau Dewata, daerah yang memiliki banyak persamaan kebudayaan terutama terhadap budaya Hindu. Sesuai catatan Dinas periwisata Bali menyebutkan, kunjungan turis India yang berlibur ke Bali hingga pertengahan 2007 sebanyak 10.194 orang, meningkat tajam dibandingkan periode sama 2005 yang hanya 2.845 orang. Seni budaya mampu mempererat hubungan antarmanusia di tingkat global dan hal itu terbukti diantaranya masyarakat Rusia tertarik mempelajari seni dan budaya Bali dengan mengirimkan tiga mahasiswanya belajar di ISI Bali. Ketertarikan anak muda Rusia mempelajari seni dan budaya Bali tentu berkat Ida Bagus Mas yang berhasil memperkenalkan berbagai jenis kesenian Bali kepada masyarakat Rusia, sehingga mereka mempelajari tabuh dan tari ke Bali.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007