Perusahaan senantiasa melakukan upaya yang optimal dalam meningkatkan pendapatan korporasi yang dapat menunjang laju perekonomian nasional
Jakarta (ANTARA News) - PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perusahaan nasional untuk memperkuat sinergi bisnis antar-BUMN di sela penyelenggaraan IBD Expo Surabaya.

"Perusahaan senantiasa melakukan upaya yang optimal dalam meningkatkan pendapatan korporasi yang dapat menunjang laju perekonomian nasional. Selain itu perusahaan dengan fasilitas dan kompentensi yang ada saat ini terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap mitra kerja dan pelanggan," kata Direktur Utama DKB Wahyu Suparyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Penandatangan MoU ini  dalam rangka kerja sama antara lain dengan PT Pelni, PT. Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT PAL Indonesia, dan PT Industri Kapal Indonesia.

PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau sering disebut dengan PT. DKB, menandatangani MoU  dengan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) dalam upaya memperluas serta meningkatkan peluang bisnis dan kerjasama yang saling menguntungkan diantara para pihak.    

Dikatakan, MoU yang pertama adalah dengan PT. Pelni (Persero) terkait pemeliharaan sejumlah kapal milik PT. Pelni dengan cara "Home Doctor Services" (HDS).

"Adanya kerja sama ini diharapkan akan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi sejumlah kapal milik PT Pelni," katanya.

Menurut Wahyu, MoU yang kedua dilakukan dengan lima BUMN yaitu PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Industri Kapal Indonesia, PT Barata Indonesia , PT Boma Bisma Indra, dan PT PAL Indonesia.

MoU dengan lima BUMN ini, katanya, sebagai upaya meningkatkan daya saing nasional dalam menghadapi era globalisasi, serta memperkuat sistem perekonomian nasional dengan tetap mempertimbangkan perekonomian kekinian.

Baca juga: BUMN perkapalan DKB serahkan kapal tanker BCM pesanan TNI AL
Baca juga: DKB harusnya bisa produksi kapal selam, kata Presiden

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018