Darwin (ANTARA News) - Lagu-lagu dangdut Indonesia yang lagi hit saat ini maupun yang pernah top di masanya, seperti "Kucing Garong", "SMS" dan "Terajana", menggoyang ratusan warga Indonesia dan Australia di Darwin yang menghadiri acara "Pesta Rakyat" yang merupakan puncak kegiatan HUT RI ke-62, Sabtu malam. Bahkan, puluhan orang, termasuk anak-anak lelaki dan perempuan berwajah "bule", spontan beranjak dari kursi-kursi mereka ke depan podium kecil tempat penyanyi dangdut asal Jakarta, Idaameida Fajar, beraksi untuk ikut berjoget mengikuti hentakan musik yang diramu pemain keyboard, Meilantonlo Lawalata. Di antara mereka yang ikut bergoyang itu juga tampak "Runner-up" Australian Idol 2006, Jessica Mauboy (18), putri Ferdy Mauboy asal Kupang dari hasil pernikahannya dengan perempuan Australia keturunan Aborigin, yang pada Sabtu malam itu menjadi bintang bagi remaja dan anak-anak yang hadir bersama orang tua mereka di acara yang berlangsung di gedung "Chinese Timorese Club" Darwin itu. Tanpa canggung, Jessica yang dalam Pesta Rakyat Indonesia itu termasuk salah satu dari lima anak-anak keturunan Indonesia dan Australia yang menerima penghargaan dari Konsulat RI Darwin atas prestasi tingkat nasional Australia tersebut ikut berjoget bersama puluhan orang lainnya. Ferdy Mauboy mengatakan banyaknya orang Australia yang secara spontas ikut berjoget menunjukkan bahwa musik adalah bahasa universal, namun hingga kini kaset-kaset lagu dangdut tidak dapat dijumpai di toko-toko kaset di Darwin walaupun mungkin musik ini diminati banyak orang, khususnya warga Indonesia. "Sayangnya, kita tidak bisa mendapatkan kaset-kaset lagu dangdut di toko-toko kaset di Darwin yang didominasi oleh lagu-lagu barat. Biasanya orang-orang Indonesia punya karena membelinya ketika pulang ke Indonesia," katanya. Daya tarik lagu-lagu dangdut yang dilantunkan Ida itu semakin lengkap karena sambutan yang tak kalah hebohnya juga diberikan penonton kepada penyanyi senior serba bisa, Yopi Latul, Penyanyi asal Denpasar, Puteri Avianty, yang masing-masing mengandalkan lagu-lagu pop Indonesia, keroncong dan pop daerah, serta lagu-lagu barat. Dalam acara yang juga diisi dengan penampilan tari Anoman dan Kepenggong, serta tari HipHop oleh anak-anak Indonesia dan anak-anak keturunan Indonesia-Australia itu, beberapa pejabat Pemerintah Negara Bagian Northern Territory (NT) turut hadir. Menteri Urusan Multikultural NT, Paul Henderson memimpin "toast" untuk kemajuan dan kesejahteraan presiden dan rakyat Indonesia. Dalam sambutannya, Henderson mengatakan, Indonesia senantiasa menempati ruang khusus dalam hati rakyat Australia di NT. Hubungan kedua pihak yang baik dan terus menguat selama ini harus terus berlanjut tidak hanya di bidang budaya dan sosial, tetapi juga ekonomi dan perdagangan karena NT dan Indonesia memiliki hubungan yang unik, katanya. Henderson secara khusus juga menyampaikan terima kasih kepada Frans Seda (83), tokoh senior Indonesia Timur dan mantan anggota kabinet dalam Pemerintahan Presiden Soekarno, karena jasa-jasanya yang banyak sebagai duta NT selama bertahun-tahun yang ikut memperkuat hubungan NT dan Indonesia. Sementara itu, dalam sambutan singkatnya, Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, berharap penyelenggaraan "Pesta Rakyat" yang menjadi puncak perayaan HUT RI ke-62 ini dapat memperkuat hubungan di tingkat rakyat kedua negara (people-to-people). Berbeda dari perayaan HUT RI tahun-tahun sebelumnya, mulai tahun ini, Konsulat RI Darwin memberikan penghargaan kepada lima anak keturunan Indonesia-Australia yang berprestasi tinggi di bidangnya, termasuk "runner-up" Australian Idol 2006, Jessica Mauboy dan Daniel Niku Ennis, remaja yang memiliki prestasi akademik tinggi di usianya yang masih tergolong belia. Kelima anak dari keluarga kawin campur Indonesia-Australia itu menerima langsung sertifikat penghargaan Konsulat RI Darwin itu dari tangan Konsul Harbangan Napitupulu. Sekretaris I/Pensosbud Konsulat RI Darwin, Buchari Hasnil Bakar, kepada ANTARA mengatakan, gagasan Konsul RI Darwin, Harbangan Napitupulu, untuk menampung aspirasi masyarakat Indonesia di Darwin merupakan bagian dari misi perwakilan RI di luar negeri dalam mencermati dinamika kehidupan masyarakat Indonesia di luar negeri. Pemberian penghargaan pada "Pesta Rakyat" yang menjadi puncak peringatan HUT RI ke-62 ini juga memiliki arti yang penting bagi Indonesia mengingat para penerimanya adalah anak-anak hasil pernikahan campuran antara Indonesia dan Australia yang mengukir prestasi bertaraf nasional di Australia, katanya. "Disamping itu, mereka juga ikut membawa nama baik Indonesia di Australia," katanya. Selain Jessica Mauboy (18), ke-empat penerima penghargaan Konsulat RI Darwin lainnya adalah Daniel Niku Ennis (13), penerima beasiswa Pemerintah NT untuk melanjutkan studi ke universitas terkemuka di Australia. Kemudian, Yuliana Pascoe (18), penerima penghargaan Pemerintah NT untuk bidang seni suara, Saidina Parvero (22), juara satu bulu tangkis untuk kontingen NT pada Arafura Games, dan Dyan Newall (13), wakil NT dalam seleksi pamain bola junior Australia. Acara Pesta Rakyat yang diselenggarakan Konsulat RI Darwin bersama tiga organisasi masyarakat Indonesia di Darwin (Persatuan Indonesia, Balai Indonesia, dan Plobamora), dan kantor Garuda Indonesia di Darwin itu juga sempat mendengarkan beberapa lagu Ambon dari Zeth Lekatompessi yang berada di Darwin atas undangan Komite Kota Kembar Darwin-Ambon. Penampilan artis-artis Jakarta dan Denpasar Sabtu malam yang berlangsung lima jam itu diiringi oleh pemain keyboard, Meilantonlo Lawalata dan Paskalis Keytimu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007